Sukses

Akuisisi 3 Hotel, Dafam Property Bakal Terbitkan MTN

Dafam Property Indonesia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi ini (27/4/2018).

Liputan6.com, Jakarta - PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) akan menerbitan Surat Utang Jangka Menengah atau Medium Term Note (MTN) dengan target pengumpulan dana di kisaran Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. Rencananya penerbitan surat utang tersebut akan dilaksanakan pada semester II 2018.

Direktur Utama Dafam Property Indonesia Billy Dahlan menjelaskan, perseroan berencana untuk mengakuisisi tiga hotel di Jawa Tengah. Penerbitan surat utang tersebut sebagai salah satu bagian dari pendanaan dalam akuisisi tersebut. 

"Kami akan mengakuisisi hotel ada 3 di Jawa Tengah dengan kebutuhan dana Rp 120 miliar, Untuk sumber pendanaan kami akan menerbitkan MTN," tutur Billy di Gedung Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/4/2018).

Untuk melaksanakan penerbitan MTN tersebut, perseroan menunjuk PT Sinar Mas Sekuritas sebagai Penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).

Selain untuk akuisisi hotel, dana hasil penerbitan MTN tersebut juga bakal digunakan untuk belanja modal. "Selain itu belanja modal juga berasal dari hasil penawaran saham perdana (IPO) perseroan," tambah Billy.

Akuisisi hotel tersebut sebagai salah satu usaha perseroan untuk mencapai target kinerja. Adapun pada 2018 ini Dafam Property Indonesia menargetkan pendapatan bersih Rp 190 miliar, naik 58 persen jika dibandingkan dengan 2017 yang tercatat 120 miliar.

Dengan pendapatan usaha tersebut, perseroan memperkriakan dapat meraih laba Rp 9 miliar, naik 200 persen jika dibandingkan dengan laba di 2017 yang tercatat Rp 3 miliar. 

2 dari 2 halaman

Resmi IPO

Untuk diketahui, Dafam Property Indonesia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi ini (27/4/2018). DAFAM merupakan perusahaan ke-8 yang go publicpada tahun ini dari 573 emiten total di BEI.

Pada pencatatan saham perdananya ini, saham emiten berkode DFAM ini melejit 69,57 persen atau 80 poin ke Rp 195.

Dalam penawaran saham perdana (Innitial Public Offering/IPO),  perseroan melepas 400 juta saham baru atau setara dengan 25 persen modal disetor setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dan ditawarkan pada harga Rp 115 per saham.

Dafam Indonesia Property juga menerbitkan 300 juta Waran Seri I dengan harga Rp 143 per saham sebagai insentif dengan perbandingan 4 saham baru berhak memperoleh 3 waran.

"Selamat datang di BEI dan bertambah lagi jumlah perseroan yang tercatat di bursa. Kini Anda semua bisa membeli maupun menjual saham perusahaan. Semoga perusahaan properti ini dapat berkontribusi ke Indonesia dengan tentunya melihat aturan-aturan main yang clear di pasar modal," tutur Direktur BEI Samsul Hidayat saat membuka IPO tersebut. 

Sementara itu, Direktur Utama Perseroan Billy Dahlan mengharapkan akan semakin banyak perusahaan dari Jawa Tengah yang semangat mencatatkan saham perdananya di pasar modal.

"Saya berterima kasih pada semua stakeholder dan teman-teman semua atas dukungannya. Harapannya semoga perseroan bisa memberikan inspirasi bagi pemuda khususnya perusahaan lain di Jawa Tengah sehingga bisa melantai di bursa. Ini momentum bagi perseroan untuk tumbuh besar dan besar lagi," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: