Sukses

Kata Jokowi soal Budi Waseso Jadi Dirut Bulog

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal pengangkatan Budi Waseso (Buwas) menjadi Direktur Utama Bulog.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal pengangkatan Budi Waseso (Buwas) menjadi Direktur Utama (Dirut) Bulog.

Jokowi menilai, Budi Waseso yang juga mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut cocok menjadi bos Bulog sebab memiliki rekam jejak yang bagus saat memimpin BNN.

"Kita perlu orang yang tegas, orang yang berani, orang yang jujur, orang yang memiliki rekam jejak dalam mengelola Bulog," kata Jokowi saat ditemui usai acara Musrenbang Nasional di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Jokowi mengatakan, Bulog yang sejatinya mengelola urusan pangan sangat cocok berada di bawah kepemimpinan Budi Waseso.

"Ini sebuah persoalan perut, persoalan beras adalah persoalan rakyat, jadi kita perlu sosok seperti yang tadi saya sampaikan,” ujar Jokowi.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan susunan Direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum BULOG) dengan mengangkat Budi Waseso sebagai direktur utama dan Triyana sebagai direktur keuangan.

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) BULOG.

Dalam salinan keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama BULOG menggantikan Djarot Kusumayakti dan Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Pesan Ombudsman

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Budi Waseso (Buwas) menjadi Direktur Utama Perum Bulog. Posisi mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini menggantikan Djarot Kusumayakti.

Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty menilai, tugas yang harus diemban oleh Budi Waseso saat ini sangat tugas berat. Sebab, peran Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah menjaga tiga pilar ketahanan pangan melalui persediaan yang cukup, akses dan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan melakukan stabilisasi harga.

"Bulog yang merupakan BUMN menjaga stabilisasi haga dan pangan itu tantangannya sangat besar. Karena ketersedian itu berarti akan dipengaruhi produksi," kata Lely dalam diskusi Ketahanan Pangan Jelang Lebaran, di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu 28 April 2018.

Lely mengungkapkan, meskipun tugas dan tantangan ke depan Bulog cukup besar, dia meyakini pengalaman Budi Waseso sebagai Kepala BNN bisa mengatasi persoalan yang terjadi.

Hanya saja kata Lely, dalam hal ini Budi perlu belajar kembali dan harus bisa menerima masukan-masukan dari para karyawan Perum Bulog.

"Dari Bulog sendiri kemudian tentu ditambah dengan dari pelaku atau yang lain. Bulog ini operator maka yang harus lakukan menurut saya oleh pak Buwas adalah duduk bersama dengan para regulator ini kemudian menyamakan data, persepsi berapa sebetulnya produksi stok di masyarakat misalnya dan berapa yang harus dikendalikan," ujar dia.

Lely juga menyinggung soal pernyataan Budi Waseso terkait akan penertiban pelaku usaha beras yang memainkan harga pangan menjelang Ramadan. Menurut Lely, pernyataan Buwas perlu diperjelas kembali. Sehingga dalam hal ini, indikator yang dikatakan sebagai pemain pemain beras itu dapat lebih terperinci.

Sebelumnya, Buwas mengaku akan bekerja keras dalam memastikan pasokan beras, terlebih menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan lagi.

"Beras ini kan masalah perut, jadi tidak boleh ada yang mainin perut orang Indonesia. Nah ini kan kebutuhan pokok, kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ungkap Buwas dia pada 27 April 2018.

Bahkan, Budi Waseso memberikan peringatan kepada siapa saja yang mencoba mempermainkan pasokan beras ini akan ditindak tegas."Saya berangkat dari latar belakang penegak hukum, jadi kalau ada yang main-main akan ditertibkan, harus," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: