Sukses

Kepala BKPM: Dorong Investasi, RI Harus Tiru Vietnam

India mencatat pertumbuhan foreign direct investment (FDI) sebesar 30 persen dan Filipina 38 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung Indonesia masih jauh tertinggal dari negara negara Asia. Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Seperti bapak Presiden katakan dari sisi FDI dan ekspor kita sudah ketinggalan kita kalah dengan negara saingan tetangga seperti Vietnam Thailand dan bahkan Malaysia negara populasinya yang hanya seper delapan di bawah kita. Jadi kita harus benar-benar mengejar ketertinggalan," kata Lembong di kantornya, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Meski demikian, Mantan Menteri Perdagangan tersebut juga mengatakan, seharusnya ketertinggalan dengan negara-negara tetangga tidak perlu dikhawatirkan. Justru, menurut Lembong hal tersebut akan menjadi satu tantangan pemerintah untuk melangkah lebih maju ke depan.

"Tapi buat saya malah menjadi seru, tantangan, dan justru menurut saya jelas menggambarkan potensi. Kalau Malaysia saja bisa saya yakin kita bisa, kalau Vietnam saja bisa saya yakin kita bisa. jadi enggak ada alasan kalau kita enggak bisa," imbuhnya.

Dalam hal ini, Lembong menuturkan untuk mengejar ketertinggalan pemerintah hanya perlu meniru negara tetangga yang lebih dulu maju. Dibandingkan harus berada di depan negara-negara Asia.

"Jadi sebetulnya kalau mengejar ketertinggalan itu sesuatu yang paling gampang cuman tinggal nyontek. Tinggal meniru. Kalau Vietnam lebih sukses yaudah contek aja tiru aja apa yang mereka lakukan ya kan. Justru lebih sulit umpamanya kita sudah di depan. Jadi satu satunya cara untuk menggenjot lagi harus punya ide-ide baru itu jauh lebih sulit, tapi kalau kita yang dibelakang di depan kita sudah ada contoh contoh cuman tinggal tiru apa yang dilakukan Vietnam tinggal dilakukan saja," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Buka Perjanjian Dagang

Sejauh ini, dikatakan Lembong Vietnam memang telah lebih dahulu membuka perjanjian kerjasama perdagangan dengan Uni Eropa. Bahkan sejak 15 tahun lalu Vietnam juga telah membuka sektor Universitas Internasional di negaranya.

"Jadi menurut riset kami di Vetnam sudah ada Universitas Internasional yang mencetak sarjana-sarjana yang kemudian bisa membangun industri dan sektor jasa. Dan ini yang lagi kita tiru. Kita juga nanti membuka sektor universitas untuk invesitas supaya kita bisa menciptakan lebih banyak sarjana yang sangat sangat dibutuhkan oleh industri, oleh ekonomi digital, di sektor jasa," ungkapnya.

"Dengan mengejar tertinggalan ada posisifnya juga jadi gak usah pusing ini apa yang sudah dilakukan negara tetangga kita tinggal tiru ya kan," pungkasnya.

Sebelumnya, Thomas mengungkapkan, investasi langsung beberapa negara tetangga pada 2016, di mana India mencatat pertumbuhan foreign direct investment (FDI) sebesar 30 persen dan Filipina 38 persen dalam setahun. "Memang (Indonesia) masih kecil, Malaysia kenaikannya 50 persen tahun ke tahun." imbuhnya.

Thomas mengungkapkan kondisi investasi di Indonesia pada 2016 mengalami penurunan. Namun, mampu bertumbuh pada 2017 meski tidak sebesar negara tetangga. "Berkat kerja keras Presiden dan Wakil Presiden, 2017 kita mengalami recovery. FDI kita naik 11 persen dalam USD," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Video Terkini