Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) baru saja meresmikan Komite Brasil demi memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dengan Negeri Samba tersebut. Salah satu isu yang ikut mengemuka lewat kemitraan bisnis ialah rencana impor daging sapi dari Brasil.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani mengungkapkan, dengan adanya kerjasama ekonomi Indonesia-Brasil ini juga dapat membuka pintu bagi wacana impor daging sapi tersebut.
"Saya pikir kita selama ini belum terlalu berfokus untuk berhubungan dengan Brasil. Saya rasa ini potensi pasar yang sangat besar, di mana daging sapi merupakan salah satu yang kita bisa lebih kuatkan," kata dia di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Advertisement
Dia menyebutkan, beberapa waktu lalu negara telah menerbangkan 14 perwakilan ke Brasil, termasuk anggota Kadin Indonesia, untuk memulai pembicaraan terkait kerjasama bisnis ini.
Dari hasil pertemuan itu, pengekspor masih harus memperbaiki beberapa hal seperti dari segi standar daging yang diminta pemesan Indonesia.
"Konsep kita sekarang, kalau kita belum sepenuhnya siap. Kita bisa coba kemitraan dengan perusahaan-perusahaan di sana (Brasil) yang sudah siap," ucapnya.
Terkait wacana impor daging sapi ini, Pemerintah Indonesia sebelumnya menyatakan itu merupakan salah satu upaya untuk menstabilkan harga daging sapi jelang bulan puasa dan Lebaran 2018.
Menindaklanjuti kesiapan eksekusi impor daging sapi Brasil tersebut, Shanti menandaskan, Kadin memperkirakan akan kebutuhan local partner untuk pasar tertentu. Kadin pun telah menyuarakan kerjasama dagang Indonesia-Brasil kepada para pengusaha dalam negeri.
"Kemarin kita udah buat bisnis forum di sini, untuk meyakinkan para pengusaha dalam negeri akan adanya kerjasama ini," pungkas dia.
Bentuk Komite Brasil, Kadin Ingin Perdagangan RI ke Negeri Samba Naik
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meresmikan Komite Brasil. Keberadaan komite ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis, ekonomi bilateral, dan hubungan bisnis antara Negeri Samba tersebut dengan Indonesia.
Acara peresmian Komite Brasil dihadiri Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani serta Duta Besar (Dubes) Brasil untuk Indonesia, Ruben Antonio Correa Barbosa, itu digelar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Rosan mengatakan, dengan terbentuknya Komite Kadin Brasil, bisa semakin menguatkan hubungan Indonesia-Brasil yang telah terbangun selama 65 tahun.
"Saya harap hubungan dengan Brasil ini akan menguat. Tidak hanya business to business saja, tapi juga government to government sampai government to business," kata dia.
Adapun posisi untuk Ketua Komite Brazil Kadin diberikan kepada Anderson Tanoto, putra bungsu pengusaha sekaligus filantropis Sukanto Tanoto.
Tercatat, nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini sekitar USD 3,5 miliar. Selama ini, Indonesia mengekspor berbagai komoditas, seperti benang, karet, minyak kelapa sawit, hingga suku cadang elektronik dan otomotif ke Brasil.
Sebaliknya, Brasil mengekspor minyak kedelai, gula, kapas, tembakau, bijih besi, kulit, dan jagung ke Indonesia. Sebuah kesamaan lain, keduanya juga merupakan anggota World Trade Organizational (WTO) dan G-20.
Advertisement