Sukses

Seluruh Sektor Tertekan, IHSG Dibuka Melemah ke 5.804,72

Investor asing jual saham Rp 45 miliar di seluruh pasar dan posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.936.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu kembali ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat ini. Seluruh sektor melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (4/5/2018), IHSG melemah 48,59 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.804,72. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,25 persen ke posisi 922,20. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.855,10 dan terendah 5.800,10. Sebanyak 158 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu, 63 saham menguat dan 72 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 31.027 kali dengan volume perdagangan 571 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 45 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.936.

Sebanyak 10 sektor saham pun kompak melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sektor saham infrastruktur turun 1,67 persen, sektor saham keuangan merosot 1,27 persen, dan sektor saham tambang tergelincir 1,27 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham INDR naik 25 persen ke posisi Rp 2.350 per saham, saham AGRS menguat 23 persen ke posisi Rp 498 per saham, dan saham DFAM menanjak 22,66 persen ke posisi Rp 498 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GHON turun 8,30 persen ke posisi Rp 1.050 per saham, saham NELY merosot 7,20 persen ke posisi Rp 116 per saham, dan saham MYOR tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 2.870 per saham.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi IHSG berpeluang menguat. Pergerakan bursa saham global tetap menjadi sentimen yang perlu diwaspadai.

"IHSG ditopang dengan kondisi perekonomian kita yang dalam kondisi stabil ditambah dengan rilis data kinerja emiten Q1 yang terlihat cukup bagus, sedangkan tekanan masih dipengaruhi oleh kondisi pergerakan market global dan regional," tuturnya kepada Liputan6.com, Jumat (04/5/2018).

"IHSG juga dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar, hari ini IHSG berpotensi menguat dengan kisaran berada pada 5.779 - 6.002," tambah William.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga menyatakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham. "Diperkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan rentan pergerakan 6000-6100," ujarnya.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan IHSG berpotensi melemah pada pergerakan indeks saham. Terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada IHSG.

"IHSG berpotensi melemah. IHSG berpeluang menuju ke area support dengan kisaran pada level 5.812 - 5.950," ujar Nafan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: