Liputan6.com, Jakarta - Semua orang pasti ingin anaknya tidak sengsara di masa depan. Karena itu, mendidik anak belajar keuangan merupakan salah satu langkah penting untuk mempersiapkan masa depan mereka. Orang tua wajib membekali anak tentang cara mengatur keuangan sejak dini.
Ini bukan pekerjaan ringan. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendidikan pengelolaan keuangan keluarga dan kebiasaan pengeluaran memiliki hubungan positif dengan literasi finansial anak.
Advertisement
Baca Juga
Merujuk kepada beberapa hasil penelitian tersebut, para finansial planner menyarankan beberapa langkah tepat untuk pendidikan finansial anak terkait masa depannya. Danaxtra memaparkan dalam ulasan berikut ini.
1. Membiasakan anak menabung (Coba simak: 5 Cara efektif ajarkan anak menabung);
2. Memberi pemahaman yang baik kepada anak berkaitan dengan iklan yang semakin gencar di berbagai media;
3. Anak dilatih untuk membuat tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang;
4. Mengubah secara perlahan pola pemberian uang saku harian menjadi mingguan atau bulanan;
5. Memberi pekerjaan tambahan anak untuk bisa mendapatkan uang tambahan;
Libatkan Anak
6. Melibatkan anak dalam aktivitas meningkatkan keuangan keluarga;
7. Mengajak anak untuk selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya;
8. Selalu membuat daftar belanja berdasarkan skala prioritas;
9. Membiasakan diri menabung berapapun jumlahnya dengan tujuan kebebasan finansial di masa yang akan datang;
10. Selalu bersikap jujur dengan kondisi keuangan sehingga tidak terperangkap gengsi dan konsumtif serta membawa sejumlah uang yang senilai dengan daftar belanja.
Advertisement
Kesalahan dalam Pendidikan Keuangan pada Anak
Namun begitu, karena besarnya rasa kasih sayang, tidak jarang orang tua melakukan kesalahan saat mendidik anak belajar keuangan. Tanpa disadari, kesalahan tersebut bisa membuat anak memiliki kebiasaan negatif terhadap uang.
Apa saja kesalahan yang sering dilakukan orang dua dalam mendidik anak belajar keuangan? Simak beberapa hal berikut ini, dan cermati, apakah Anda juga sering melakukan kesalahan serupa.
1. Selalu Menuruti Keinginan Anak
Apakah Anda sering tidak tega saat anak meminta sesuatu? Waspadalah. Perasaan ini merupakan salah satu kelemahan orang tua dalam mendidik anak belajar keuangan. Menuruti semua keinginan anak akan membuat mereka mempunyai kebiasaan boros.
Cobalah untuk tidak selalu menuruti keinginan anak. Ajarkan dan berilah penjelasan yang tepat agar anak mengerti bahwa keinginan yang dia inginkan tidak selalu bisa dipenuh. Dengan didikan tersebut, akan membuat anak mengerti bahwa ada kalanya suatu hal keinginan memang tidak harus dipenuhi saat itu juga.
2. Memberi Uang Tanpa Arahan yang Jelas
Bahkan, Anda yang orang tua pun mungkin merasakan ini: mudah mendapatkan, mudah pula menghabiskannya. Begitu juga kalau Anda mudah memberi uang kepada anak, ia akan ringan juga segera menghabiskannya.
Karena itu, cobalah untuk selalu memberi arahan yang jelas, untuk apa seharusnya uang yang Anda berikan dibelanjakan. Ingatkan terus-menerus, hingga ia paham bahwa penggunaan uang semestinya sesuai yang telah dipesankan.
Melalui pengarahan terus-menerus, anak akan terbiasa membelanjakan uangnya secara tepat dan proporsional. Jika sudah terpola demikian, Anda boleh bangga karena pendidikan finansial yang Anda terapkan memperlihatkan hasilnya.
Di masa depan, Anda juga tidak perlu khawatir karena ia pasti akan selalu berhati-hati dalam menggunakan uangnya. Apalagi kalau uang tersebut didapatkan dengan susah payah dari hasil keringatnya sendiri.
3. Tidak Ajarkan Menabung
Ini artinya pelanggaran dari poin pertama dari saran finansial planner di atas. Mungkin sebagian dari Anda punya pikiran karena masih kecil, anak belum waktunya perlu belajar menabung.
Jalan pikiran seperti ini merupakan kesalahan fatal dalam rangka mengajar anak mengatur uang. Pelajaran menabung harus ditanamkan sejak dini. Karena dengan pembiasaan tersebut, menabung akan menjadi kebiasaan yang kemudian terbentuk sebagai pola finansial mereka hingga dewasa.
Usahakan untuk membiasakan si anak menyisihkan uang jajannya dalam tabungan. Berikan penjelasan sederhana tentang manfaat menabung. Misalnya, dengan memberikan penjelasan mudah bahwa dengan menabung mereka akan bisa membeli mainan kesukaannya. Penjelasan lainnya juga, dengan menabung, maka si anak dapat mewujudkan apa yang diimpikannya. Secara tidak langsung, Anda tengah mengajarkan cara merumuskan tujuan keuangan dan cara mencapainya.
4. Membelikan barang yang bermerek
Godaan terbesar sebagai orang tua adalah keinginan untuk selalu memberi yang terbaik bagi anak. Tidak masalah sebenarnya. Namun jika ukuran terbaik itu Anda definisikan sebagai barang bermerek seperti yang Anda terapkan dalam pergaulan sosial selama ini, Anda mesti berpikir ulang.
Kelihatannya sepele, namun hal itu bisa menjadi contoh buruk bagi Anak. Karena ia akan terbiasa untuk membeli barang bermerek, tanpa memperhatikan banyaknya uang yang diperlukan untuk menebusnya.
Sebagai orang tua, seharusnya Anda sudah mulai memberikan pengarahan yang baik dalam mendidik anak belajar keuangan. Berikan pengarahan bila membeli sebuah barang juga harus sesuai dengan fungsinya bukan yang dilihat sesuai dengan mereknya.
Dengan demikian, anak akan mempunyai prinsip yang baik dalam membeli suatu barang. Bila nanti dia sudah dewasa, juga akan mempunyai kebiasaan membeli barang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Advertisement
5. Tidak membiasakan anak mencatat pengeluarannya
Kesalahan lainnya yaitu para orang tua tidak pernah membiasakan anaknya untuk mencatat pengeluaran harian. Seringkali para orang tua tidak begitu memperhatikan bagaimana si anak menghabiskan uang jajannya setiap hari. Sehingga hal ini membuat si anak juga akan meremehkan tanggung jawab keuangannya.
Biasakan untuk meminta catatan pengeluaran uang jajannya setiap hari. Dengan cara ini, akan mengajarkan pengelolaan keuangan si anak untuk lebih bertanggung jawab dan bijaksana saat membelanjakan uang yang diberikan. Catatan yang dibuat oleh si anak juga akan berguna sebagai bukti pengeluaran uang jajan tersebut setiap harinya.
Bila ingin lebih praktis lagi, ajarkan si anak untuk memakai aplikasi keuangan yang sederhana, yang dapat di pakai oleh anak untuk mencatat keuangan di gadget-nya sendiri. Sehingga Anda dapat memantau catatan keuangannya yang di dicatat di smartphone-nya dengan jelas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: