Sukses

Beras Terpantau Stabil, Harga Ceker Ayam Justru Melambung

Harga daging ayam, telur ayam, dan ceker ayam mengalami kenaikan. Sementara harga beras terpantau stabil.

Liputan6.com, Bekasi - Harga telur ayam masih terpantau tinggi. Sementara harga beras masih stabil di pasar tradisional. Salah satunya seperti yang terjadi di kios Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi. 

Harga telur ayam per kilogram (kg) kini sudah mencapai Rp 26 ribu per kg. Pedagang telur Robi (26) menyatakan kenaikan harga telur ayam kini naik Rp 2 ribu per kg. 

"Wah makin mahal sekarang harga telur. Minggu lalu Rp 24 ribu per kg, sekarang sudah Rp 26 ribu per kg. Naik Rp 2 ribu per kg," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (7/5/2018). 

Pedagang lainnya, Tono (27), mengungkapkan harga telur ayam melejit pada awal pekan ini. Harga telur ayam mengalami kenaikan Rp 3 ribu per kg. Dia menjual telur ayam kini seharga Rp 27 ribu per kg.

"Kita enggak jual telur puyuh dan bebek. Kalau telur ayam jelas naik. Sekarang kita jualnya saja Rp 27 ribu per kg, kemarin kan masih Rp 24 ribu per kg," ujarnya.

"Kayanya bakal naik terus ya, puasa, Lebaran, sama. Orang biasanya stok untuk bahan-bahan kue kan sekarang," dia menambahkan. 

Sementara itu, Tono menuturkan, harga untuk komoditas beras masih terpantau stabil pada pekan ini. Harga beras masih dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Kalau beras stabil ya. Kita jualnya dari kisaran Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu per liter. Tergantung pera atau pulennya beras. Kalau per karung kita jual Rp 510 ribu. Sesuai harga eceran," tuturnya.

"Masih sama kok harga beras-beras di sini, masih pada stabil. Kalau naik juga paling enggak tinggi-tinggi sekali. Nanti biasanya Lebaran, baru naik. Orang pada pulang kan, pada beli ketupat," Tono memungkasi.

2 dari 2 halaman

Harga Daging dan Ceker Ayam Naik

Menjelang Ramadan, harga daging ayam di Pasar Pondok Gede, Jawa Barat, Kota Bekasi, masih terpantau tinggi. Kenaikan harga daging ayam bisa mencapai Rp 5 ribu per kilogram (kg).

Pedagang ayam Warni (58) menyatakan kenaikan harga daging ayam sudah terjadi dari dua minggu yang lalu. Warni kini menjual daging ayam seharga Rp 40 ribu per kg. Sementara ceker ayam harganya naik Rp 10 ribu per kg. 

"Ayam naik semua, tinggi-tinggi naiknya. Saya jual sekarang Rp 40 ribu per kg dari yang biasanya Rp 35 ribu per kg. Ceker juga naik, sekarang Rp 25 ribu per kg dari Rp 15 ribu per kg. Enggak ada yang turun kalau ayam," tuturnya kepada Liputan6.com.

Dia menambahkan, kenaikan akan semakin tinggi menjelang perayaan Lebaran nanti.

"Biasanya menjelang puasa naik, pertengahan puasa turun, dan Lebaran bakal naik lagi, sudah biasa gitu. Tergantung stoknya aja nih, nanti puasa banyak apa sedikit. Kalo susah ya pasti mahal," ujarnya.

"Sekarang kan yang megang PT, bukan dari induk lagi kita ngambilnya. Kalau dari PT lebih murah. Ayam gedenya murah, bibitnya (ekor dan anaknya) yang mahal-mahal. Kalau induk kan sekalinya rugi banyak, makanya mereka enggak mau ambil risiko," Warni menambahkan.

Sementara itu, pedagang ayam lainnya, Sucinah (50), berujar bahwa harga daging ayam memang mengalami kenaikan pada pekan ini. Namun, kenaikan daging ayam hanya sebesar Rp 1.000 per kg.

"Kayanya enggak ada yang turun kalau ayam. Sekarang naik Rp 1.000. Dari Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Ceker juga naik dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg," ujarnya.

Sucinah mengungkapkan, kenaikan harga daging ayam dijual biasanya berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2 ribu per kg. Katanya, kenaikan ini sudah terjadi dari satu minggu yang lalu.

"Kalau naik harga daging ayam itu pasti, tapi enggak tinggi-tinggi banget. Biasanya Rp 1.000 sampai Rp 2 ribu per kg. Siklusnya gitu, ini juga udah semingguan yang lalu naiknya," Sucinah memungkasi.