Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pasokan beras jelang memasuki Ramadan ini terbilang aman. Hal ini mengingat jumlah stok beras di Bulog di atas satu juta ton.
Dia mengatakan, Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian Pertanian untuk melakukan Percepatan Serap Gabah Petani (Sergap) dan menstabilkan harga gabah.
"Saya baru dapat laporan dari Dirut Bulog dan Badan Ketahanan Pangan, harga (beras) mulai turun. Tapi kita harus terus menurunkan harganya, dan harus lebih stabil dari tahun lalu," ujar dia di Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Advertisement
"Yang jelas, stok sudah lebih dari cukup untuk Ramadan dan Lebaran, bahkan setelahnya," dia menambahkan.
Baca Juga
Ia yakin, kucuran beras ke depan akan lancar. Hal itu karena stok beras milik Perum Bulog sudah di atas 1 juta ton.
"Stok Bulog sendiri lebih dari 1 juta (ton), dan sekarang pengadaan kayak kemarin sudah bisa 17 ribu ton per hari, bahkan 22 ribu ton. Setelah Pak Dirut baru ini kelihatan ada peningkatan serapan gabah," tutur dia.
Andi menyatakan, dirinya bersama Dirut Bulog, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, dan TNI, siap bahu-membahu melakukan operasi pasar nantinya, bila diperlukan.
Senada dengan Mentan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengemukakan, cadangan beras di tempatnya terhitung cukup. Bahkan, dia menyebut jumlahnya kira-kira sebesar 1,5 juta ton.
"Hitungan aman itu ada di kisaran 1,5 juta ton. Kita (Perum Bulog) sudah ada segitulah, jadi sudah aman kan?" tanya Buwas sembari mengakhiri.
Â
Â
Janji Buwas Amankan Stok Pangan di Bulan Ramadan
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan stok beras aman menjelang Ramadan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga akan mendistribusikan beras ke seluruh wilayah Indonesia.
Dia menyampaikan, stok beras di gudang Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia sudah siap memasok bahan pangan dalam waktu dekat.
"Yang jelas, stok beras di seluruh gudang di Indonesia sudah siap dengan kekuatan stok berasnya. Setiap saat bisa kita distribusikan kepada masyarakat," ujar Buwas di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.
Untuk serapannya ke masyarakat luas, dia menyebutkan, Perum Bulog tidak memasang target. "Yang penting di kala masyarakat membutuhkan, barang itu ada," ucapnya.
Salah satu langkah untuk mengamankan pasokan beras, Perum Bulog telah menyiapkan sistem pengontrolan barcode. Buwas menyebutkan, hal itu berguna untuk mengantisipasi adanya pembelian beras secara berlebih.
Mantan Kepala BNN itu pun mengatakan, sistem pengontrolan tersebut sudah mulai dilakukan dari sekarang. Buwas bilang, telah menempatkan Satgas Pangan untuk memantau perkembangannya di lapangan.
"Pokoknya, saya sudah pastikan beras aman dan tersebar di seluruh titik di Indonesia. Walaupun saya baru singkat di Bulog, saya pastikan aman," ujar Buwas.
Terkait pengamanan stok komoditas pangan lain seperti daging, Bulog juga telah menyiapkan itu semua supaya bisa tersebar luas ke masyarakat.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement