Sukses

PLTGU Jawa 2 Senilai Rp 6,1 Triliun Resmi Beroperasi 10 Juni 2018

PLTGU Jawa 2 akan disalurkan kepada sistem jaringan transmisi dan gardu induk PLN.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan Synchronization Gas Turbine (GT) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2 unit 1 dengan kapasitas 300 MW di PLTGU Jawa 2, Tanjung Priok.

Sinkronisasi pertama ini akan menjadi penghubung pada sistem jaringan transmisi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"PLTGU Jawa 2 akan disalurkan kepada sistem jaringan transmisi dan gardu induk PLN," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, di Jakarta, Kamis (10/5/2018).

Pembangkit listrik yang berlokasi di area PT Indonesia Power UPJP Priok dengan luas area sebesar 5,2 Ha ini, ditargetkan sudah dapat beroperasi pada 10 Juni nanti.

"Keberhasilan pengerjaan First Synchronization ini menjadi simbol telah terhubungnya PLTGU Jawa 2 dengan sistem transmisi Jawa-Bali dengan kapasitas daya sebesar 300 MW dan ditargetkan beroperasi pada 10 Juni 2018," kata dia.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, Robert A. Purba, mengatakan secara total proyek PLTGU Jawa 2 ini akan memproduksi daya sebesar 800 Megawatt (MW) yang berasal dari Gas Turbine (2x300 MW) dan Steam Turbine (1x200 MW).

"Kontrak pembangunan proyek berlaku efektif sejak 23 November 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,091 triliun," kata dia.

Untuk diketahui, proyek PLTGU Jawa 2 pengerjaannya dibawahi oleh PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dengan pelaksanaan oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat (UPP PJBB) 2.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

PGN Pasok Gas ke Pembangkit Listrik Muara Karang

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memasok gas bumi ke Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, yang dikelola oleh PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Muara Karang (PT PJB UP Muara Karang).

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, PJB UP Muara Karang, PGN dan PLN telah menandatangani kontrak jual beli gas pada Februari 2018. Dengan jangka waktu kerja sama penyaluran selama satu tahun, PGN akan memasok gas bumi sebesar 50 MMSCFD.

‎"Tim PGN sejak Minggu pagi sudah memulai persiapan gas-in (penyaluran gas perdana) sampai ke kompresor PLN, dan ditargetkan pada Selasa pagi ini kompresor PLN siap running," kata Rachmat, di Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Saat ini kapasitas terpasang pembangkit PJB UP Muara Karang sekitar 1.700 Mega Watt terdiri dari Blok 1, 2 dan serta PLTGU 4-5. Sedangkan Blok 3 sebesar 500 MW diperkirakan beroperasi pada 2020, sehingga total kapasitas terpasang di PJB UP Muara Karang nantinya bakal mencapai 2.200 MW.

Pasokan Gas untuk PJB UP Muara Karang saat ini didapatkan dari penyaluran gas Nusantara Regas, dengan rata-rata volume 100-150 BBTUD dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan rata-rata volume 30-60 BBTUD.

"Dengan masuknya penyaluran gas PGN untuk PJB UP Muara Karang nantinya, diharapkan dapat lebih memberikan kehandalan pasokan energi bahan bakar pembangkit di PJB UP Muara Karang," tutur Rachmat.