Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi meletus sekitar pukul 07.43 WIB, Jumat (11/5/2018). Gunung di Yogyakarta ini mengeluarkan asap tebal yang membumbung tinggi sejauh kurang lebih 500 meter, sehingga masyarakat yang tinggal di radius 3 kilometer diminta untuk menjauh dari kawah Gunung Merapi.Â
Menanggapi kejadian ini, masyarakat diminta untuk tetap tenang. Selain itu, penerbangan yang menuju atau yang berangkat dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta masih berjalan normal.
Advertisement
Baca Juga
"Bandara tetap beroperasi normal. Tidak ada penutupan," kata Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait kepada Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).
Di wilayah Gunung Merapi saat ini ada tiga bandara yang perlu pemantauan. Selain bandara di Yogyakarta, juga Bandara Internasional Adi Sumarmo Boyolali, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
Dari laporan AirNav, sampai saat ini pergerakan awan ke arah selatan dengan kecepatan 20 knot.
"Observasi dilakukan terus-menerus dan akan dilaporkan setiap kali ada update informasi (Gunung Merapi)," ucap Yohanes.
Tanpa Tanda-Tanda, Gunung Merapi Mengalami Letusan Freatik
Pagi ini, aktivitas Gunung Merapi terpantau meningkat. Gunung tersebut meletus sekitar pukul 07.43 WIB, Jumat (11/5/2018).
"Hanya suara gemuruh yang besar dan getaran kami rasakan di jarak 22 km," kata salah seorang warga melalui jejaring sosial WhatsApp kepada Liputan6.com.
Menurut BPBD Kabupaten Magelang, terjadi letusan freatik Gunung Merapi. Karena peristiwa ini, pihak BPBD Magelang mengimbau warga untuk menjauhi radius 3 km.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang. Jauhi radius 3 km dari puncak Merapi," tulis keterangan dari BPBD Magelang kepada media.
Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai meletusnya Gunung Merapi ini.
Advertisement