Sukses

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Merapi, Bandara Adisutjipto Ditutup

Bandara Adisutjipto ditutup mulai pukul 10.42 WIB hingga pukul 11.10 WIB lantaran terdampak letusan Gunung Merapi.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor B3564/18 mengenai penutupan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, pada Jumat (11/5/2018).

Bandara Adisuptjipto ditutup mulai pukul 10.42 WIB hingga pukul 11.10 WIB atau selama 28 menit. Penutupan ini dilakukan akibat gangguan debu vulkanik hasil letusan Gunung Merapi pagi ini.

“Rapat dengan stakeholder penerbangan didukung data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) memutuskan untuk menutup Bandara Adisutjipto karena area ruang udaranya terdampak debu vulkanik. Penutupan ini akan segera dievaluasi meyesuaikan dengan keadaan terkini,” ucap Manajer Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (11/5/2018). 

Yohanes menambahkan, AirNav Indonesia sedang mengumpulkan data untuk mengetahui penerbangan yang terdampak akibat dari penutupan ini.

“Kami akan segera menyampaikan informasi terkini, semoga dampaknya tidak meluas. Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik (Gunung Merapi meletus) sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun,” ujar Yohanes.

2 dari 2 halaman

Sebelumnya

Gunung Merapi meletus sekitar pukul 07.43 WIB, Jumat (11/5/2018). Gunung di Yogyakarta ini mengeluarkan asap tebal yang membumbung tinggi sejauh kurang lebih 500 meter, sehingga masyarakat yang tinggal di radius 3 kilometer diminta untuk menjauh dari kawah Gunung Merapi. 

Menanggapi kejadian ini, masyarakat diminta untuk tetap tenang. Selain itu, penerbangan yang menuju atau yang berangkat dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta masih berjalan normal.

"Bandara tetap beroperasi normal. Tidak ada penutupan," kata Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait kepada Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).

Di wilayah Gunung Merapi saat ini ada tiga bandara yang perlu pemantauan, selain Bandara di Yogyakarta, juga Bandara Internasional Adi Sumarmo Boyolali, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Dari laporan AirNav, sampai saat ini pergerakan awan ke arah Selatan dengan kecepatan 20 knot.

"Observasi dilakukan terus-menerus, dan akan dilaporkan setiap kali ada update informasi (Gunung Merapi)," terang Yohanes.