Liputan6.com, Palembang - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto terus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program pendidikan vokasi. Selain melalui pendidikan vokasi antara industri dan sekolah menengah kejuruan (SMK), Kemenperin juga tengah fokus pada program peningkatan kompetensi guru produktif.
"Kami telah bekerja sama dengan Institute of Technical Education (ITE) Singapura untuk pelatihan guru produktif bidang teknik permesinan, teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik, dan otomatisasi industri sebanyak 100 orang," kata Airlangga, saat peluncuran Program Pendidikan Vokasi di Sumatera Bagian Selatan, PT Pupuk Sriwidjaya Palembang, Jumat (11/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Airlangga mengatakan, selain kerja sama dengan ITE Singapura, Kemenperin juga telah menggandeng Formosa Training Center Taiwan untuk pelatihan sebanyak 100 guru di bidang machine tools. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan lembaga pendidikan dan pelatihan di dalam negeri, yang melibatkan 700 guru produktif.
"Bahkan, kami memfasilitasi program magang guru di industri sebanyak 1.000 orang dan penyediaan silver expert hingga 50 orang," ujar Airlangga.
Di samping itu, dia menambahkan, dalam upaya memacu industri nasional untuk mengembangkan pendidikan vokasi, Kemenperin telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai pemberian insentif fiskal berupa pengurangan penghasilan kena pajak sebesar 200 persen dari biaya yang dikeluarkan.
"Jadi, super deductible tax ini diberikan kepada industri yang membangun workshop, laboratorium, training center atau teaching factory, dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan vokasi, serta memfasilitasi praktik kerja industri bagi siswa dan magang bagi guru SMK," tukasnya.
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber : Merdeka.com
Hadapi Revolusi Industri, 50 Perusahaan di Sumatera Gandeng 198 SMK
Kemenperin meluncurkan Program Pendidikan Vokasi keenam antara industri dengan SMK untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan. Peluncuran itu dilakukan di PT Pupuk Sriwijaya, Palembang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0 perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi.
"Peningkatan SDM merupakan kunci untuk memenangi kompetisi di tengah era persaingan global saat ini terutama dalam menghadapi industri 4.0," kata Menteri Airlangga di Palembang, Jumat (11/5/2018).
Direktur Jenderal Industi Argo Panggah Susanto menyampaikan, untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match ini sebanyak 50 perusahaan dengan menggandeng hingga 198 SMK.
"Jadi, total sampai tahap keenam, terdapat 618 perusahaan dan 1.735 SMK. Kami memberikan apresiasi terhadap antusias yang besar ini,” ungkap Airlangga.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama sebanyak 290 perjanjian oleh satu SMK yang dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri, sesuai dengan program keahlian di SMK yang terkait dengan sektor industri. Selain itu, 12 perusahaan memberikan hibah peralatan praktik kepada 110 SMK di Sumatera Bagian Selatan.
Sebelumnya, kata Panggah, program peluncuran program vokasi industri telah dilaksanakan di beberapa wilayah. Tahap pertama, di Jawa Timur, melibatkan 50 industri dan 234 SMK, diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tahap ke ll, di Jawa Tengah, melibatkan 117 industri dan 392 SMK, diresmikan Menperin bersama Mendikbud.
Selanjutnya, Tahap III di Jawa Barat, melibatkan 141 industri dan 393 SMK, diresmikan Presiden Joko Widodo. Tahap IV, melibatkan 117 industri dan 226 SMK untuk wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
Adapun tahap ke-V, untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, ada 143 perusahaan industri dan 292 SMK yang akan dilakukan link and match. Dalam vokasi pendidikan ini juga akan ditandatangani 612 perjanjian kerja sama antara industri dan SMK.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement