Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani berbagi tips keuangan dengan para generasi milenial. Ia mengingatkan mengatur keuangan juga penting untuk persiapan masa depan. Ia menyampaikan hal itu dalam acara talkshow bertajuk Youth X Public Figur di Epicentrum, Jakarta, Sabtu (12/5/2018)
"Poin yang paling penting adalah bagaimana Anda bisa mengetahui dan menentukan mana yang prioritas penting mana yang hanya sekadar keinginan," kata Sri Mulyani di Epicentrum, Jakarta.
Kebutuhan prioritas, menurut dia adalah kebutuhan yang menentukan masa depan. Misalnya mengeluarkan uang untuk membeli buku, membayar sekolah dan lainnya. Sementara kebutuhan yang hanya keinginan adalah bersifat konsumtif.
Advertisement
Baca Juga
Sri Mulyani menuturkan, generasi milenial sangat rapuh terhadap pengaruh lingkungan. Hal ini yang terkadang menjadi godaan anak-anak zaman now.
"Misal sebenarnya kami mau baca buku di perpustakaan, tapi diajak teman untuk ke mal atau untuk nonton film. Godaan-godaan seperti itu yang harus kita hindari. Karena masa depan itu kita sendiri yang menentukan, bukan orang lain," ujar dia.
Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintah juga telah memiliki program bagi masyarakat mengenai jaminan pendidikan dengan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar.Â
Untuk itu dirinya berpesan kepada generasi muda, terutama dari kalangan ekonomi mampu, untuk bisa memanfaatkan keuangannya lebih produktif. Di sisi lain, masih banyak generasi muda yang perlu bantuan untuk mendapatkan pendidikan. (Yas)
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Pesan Sri Mulyani bagi Generasi Milenial untuk Bayar Pajak
Menteri Keuangan, Sri Mulyani meminta generasi muda untuk tak buru-buru berpandangan negatif soal kewajiban membayar pajak.
Sri Mulyani menyampaikan hal itu saat talk show 'Youth X Public Figure'.
Dia menjelaskan, Pemerintah sebagai pengumpul pajak sudah memiliki aturan dan pedoman yang jelas terkait proses pengumpulan pajak dari masyarakat.Â
"Ada yang bilang, 'Bu bagaimana saya baru usaha belum untung sudah harus bayar pajak.' Loh pajak itu dari keuntungan kok. Kadang kadang-kadang persepsi itu membuat Anda sudah jugdement, suudzon, ya kalau orang bilang, sudah berprasangka buruk lebih dulu," ujar dia di Epicentrum XXI, Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
"Bu Sri Mulyani nih majeknya bagaimana?Reseh banget, leave me alone Bu," lanjut dia diikuti tawa peserta talk show.
Mantan Direktur Bank Dunia ini pun meminta anak muda yang baru bekerja dengan penghasilan kecil tidak perlu takut, sebab ada batas penghasilan tertentu yang bakal dikenakan pajak.
"Banyak anak-anak itu baper ya. 'Bu saya bayar pajaknya berapa.' Saya tanya penghasilan kamu berapa, 3 juta katanya. Saya bilang itu di bawah PTKP, kenapa merasa bayar pajak. Jadi kalau Anda pendapatan di bawah 54 juta Anda enggak bayar pajak, itu pendapatan yang dibebaskan dari pajak," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat apalagi kaum muda seharusnya tidak perlu cemas untuk memenuhi kewajiban membayar pajak.
"Kalau Anda kaya banget bayarnya banyak," ujar dia.
Â
Advertisement