Sukses

Harga Emas Turun karena Tekanan Dolar AS

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup turun USD 2,50 atau 0,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tergelincir pada perdagangan Senin karena penguatan dolar AS. Namun pelemahan harga emas tidak terlalu dalam karena investor tengah menunggu data-data ekonomi AS.

Mengutip Reuters, Selasa (15/5/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke level USD 1.314,17 per ounce pada perdagangan pukul 02.31 siang waktu London, menghapus keuntungan sebelumnya setelah dolar AS bergerak menguat.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup turun USD 2,50 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.318,20 per ounce.

Nilai tukar dolar AS naik pada perdagangan Senin dan menghapus kerugian yang telah dicetak sebelumnya. Pelemahan dolar AS sebelumnya terjadi karena investor mempertanyakan apakah dolar AS akan kembali reli seperti yang terjadi apda pekan sebelumnya.

"Harga emas memang sangat sensitif terhadap nilai tukar dolar AS," jelas analis senior RJO Futures, John Caruso.

Kenaikan dolar AS membuat emas yang merupakan komoditas yang diperjualbelikan menggunakan dolar AS lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi menggunakan mata uang lainnya.

"Kami melihat banyak aksi yang akan mempengaruhi harga emas pada pekan ini," lanjut Caruso.

Salah satunya adalah angka penjualan ritel AS yang bisa menunjukkan tingkat penguatan ekonomi sehingga membantu Bank Sentral AS untuk menentukan arah kebijakan suku bunga acuan.

Jika angka ekonomi tersebut membaik tentu saja akan menjadi sinyal bagi bank sentral AS untuk mendorong kenaikkan suku bunga. Jika suku bunga naik akan menajdi pemberat gerak emas.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Pekan Lalu

Pada penutupan pekan lalu, harga emas juga melemah karena dipengaruhi pergerakan dolar AS. Namun ditutup menguat selama sepekan.

Selama sepekan, harga emas naik 0,5 persen, dan menandai kenaikan mingguan pertama dalam satu bulan. Harga emas mempertahankan kenaikan moderatnya usai laporan menunjukkan kenaikan taham impor pada April.

Ini mendorong spekulasi ada sedikit risiko inflasi yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve.

Pergerakan harga emas pada pekan ini bagaimanapun juga menempatkan untuk dekati level tertinggi dalam delapan bulan.

"Ini menempatkannya dekati level tertinggi delapan bulan dalam euro dan poundsterling, dan mencapai level tertinggi dalam dua tahun," kata Kepala Riset BullionVault. Adrian Ash.

"Ini kemungkinan akan mendorong lebih banyak pasokan baik dari penambang non AS maupun dari investor ritel," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: