Sukses

Aturan Diteken, 1.926 SPBU Pertamina Akan Jual Premium Lagi

Pertamina menyatakan 1.926 SPBU di tiga wilayah akan kembali menjual BBM jenis Premim secara bertahap.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) yang sebelumnya sudah tidak menyalurkan Bahan Bakar Minyak atau BBM Premium, dalam bertahap segera menjual kembali‎.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dalam waktu dekat, penyaluran Premium di wilayah Jamali akan menjadi penugasan, seperti wilayah lain. Hal ini seiring dengan penyelesaian revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, tentang penyaluran BBM.

‎"Revisi Peraturan Presiden ditandatangani dalam waktu dekat," kata Nicke di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Nicke mengungkapkan, berdasarkan catatan Pertamina‎, saat ini ada 1.926 SPBU di Jamali yang sudah tidak menjual Premium. Itu nantinya jika revisi Peraturan Presiden terbit, maka SPBU tersebut akan menjual Premium kembali.

Namun menurut Nicke, penjualan Premium akan dilakukan kembali secara bertahap, karena menunggu kesiapan SPBU yang bisa langsung menjual Premium. SPBU yang sudah menjual tersebut saat ini ada 671 unit.

"Kami catat ada 1.926 SPBU yang hari ini tidak jual premium. Dari angka itu, ada yang bisa diisi langsung karena memiliki tangki timbun lebih dari satu," paparnya.

Nicke melanjutkan, Pertamina juga akan memudahkan masyarakat mendapatkan Premium, dengan menyertakan pertunjuk SPBU yang menjual Premium dalam aplikasi Waze.

"Beri kemudahan ke masyarakat SPBU Pertamina mana yang sediakan Premium, kami sampaikan lewat Waze," tandasnya.

2 dari 2 halaman

1.900 SPBU di Jawa, Madura, dan Bali Sudah Tidak Jual Premium

Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, saat ini ada 1.900 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sudah tidak lagi menjual‎ Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, ‎dari sekitar 3.900 SPBU yang bermitra dengan PT Pertamina (Persero) di Jamali, saat ini ada 1.900 yang sudah tidak menjual Premium. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya 800 SPBU.

"Data di kami 3.900-an jumah SPBU di Jamali, sekitar 1900 itu sudah tidak jual Premium sekarang," kata Fanshurullah, saat menghadiri peringatan ulang tahun BPH Migas, di Jakarta, pada 15 Mei 2018. 

Meningkatnya jumlah SPBU yang tidak menjual BBM Premium disebabkan adanya migrasi konsumsi dari Premium ke Pertalite. Masyarakat lebih memilih Pertalite ketimbang Premium ketika beda harga kedua BBM tersebut sangat tipis, sehingga SPBU memanfaatkan momen tersebut dengan tidak menjual Premium.

"Itu mungkin digantilah dari menjual Premium menjadi Pertalite. Data kami dari 800 sekarang naik ‎jadi 1.900 atau dua kali lipat,"‎ tuturnya.

Menurut Fanshurullah, BPH Migas akan mendorong 1.900 SPBU menjual Premium kembali, seiring dengan penyelesaian revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyaluran BBM. Dalam waktu dekat, BPH Migas akan memanggil Direksi Pertamina untuk mempersiapkan penyaluran Premium.

"Kami dikasih amanah mengawal ini walau belum terjadi nunggu Perpresnya dan Permennya harus diantisipasi. Rabu besok saya minta Dirutnya (Pertamina) datang‎," tandasnya.