Sukses

Libur Lebaran, Sriwijaya Air Siapkan 193 Ribu Kursi Tambahan

Sriwijaya Air Group menyediakan kursi tambahan sebanyak 193.928 kursi pada mudik Lebaran 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Sriwijaya Air dan Nam Air menyiapkan 193.928 kursi penerbangan ekstra (extra flight) ke berbagai berbagai tujuan di seluruh Indonesia. Penambahan ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang menjelang dan setelah Lebaran 2018.

‎"Selama periode 8 hingga 30 Juni 2018, Sriwijaya Air Group menyediakan kursi tambahan sebanyak 193.928 kursi," ujar Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group, Agus Soedjono dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (20/5/2018).

Lebih jauh Agus menjelaskan, layanan extra flight Sriwijaya Air Group di 2018 cukup besar. Sebagai perusahaan telah membuka beberapa rute baru di tahun ini dan permintaan tiket Lebaran yang terus naik setiap tahunnya.

“Penambahan (extra flight) ini selain untuk mengakomodasi pemudik, juga untuk melayani penumpang yang tidak merayakan Lebaran tapi ingin berlibur bersama keluarga. Terlebih, libur Lebaran kali ini terbilang cukup panjang,” ujarnya. 

Pada 2018, lanjut Agus, penerbangan ekstra Lebaran Sriwijaya Air Group dilakukan dengan 860 kali frekuensi penerbangan di 25 rute. Untuk penambahan jadwal penerbangan bersama Sriwijaya Air akan dilayani pada rute Surabaya-Makassar PP, Makassar-Langgur PP, Denpasar-Makassar PP, Makassar-Manokwari PP, Jakarta-Semarang PP, Yogyakarta-Makassar PP, Jakarta-Surabaya PP.

Selanjutnya, Jakarta-Pontianak PP, Jakarta-Padang PP, Yogyakarta-Lampung PP, Jakarta-Lampung PP, Jakarta-Solo PP, Makassar-Balikpapan PP, Jakarta- Yogyakarta PP, Jakarta-Pangkalpinang PP, Jakarta-Medan PP, Jakarta-Belitung PP, Jakarta-Malang PP, dan Jakarta-Bengkulu PP.‎

Sedangkan untuk Nam Air penambahan jadwal penerbangannya akan dilakukan pada rute Jakarta-Pangkalpinang PP, Jakarta-Semarang PP, Jakarta-Lampung PP, Jakarta-Yogyakarta PP, Jakarta-Belitung PP, Semarang-Pangkalan Bun PP, Surabaya-Denpasar PP, Semarang-Ketapang PP, Pontianak-Ketapang PP, Pontianak-Sintang PP, dan Pontianak-Putussibau PP.

“Rencananya sebagian besar extra flight ini akan kami terbangkan setiap hari dari 8 Juni hingga 30 Juni 2018,” kata Agus.

‎‎Dia menyatakan, dengan banyaknya persediaan kursi tambahan dan informasi yang disampaikan jauh hari, maka diharapkan penumpang dapat melakukan pembukuan sedini mungkin.

“Agar hajatan pulang kampung dapat berjalan lancar dan tidak terganggu karena tidak mendapatkan tiket yang diinginkan, ada baiknya tiket penerbangan sudah dibeli jauh hari sebelumnya,” tandas dia.

‎‎Demi memberikan pengalaman mudik yang aman, nyaman dan berkesan, Sriwijaya Air Group akan melayani extra flight ini dengan menggunakan seluruh armada jenis Boeing 737 300, Boeing 737 500, Boeing 737 800NG, dan ATR 72 600.

2 dari 2 halaman

Siap-Siap Berburu Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran

Sekitar 60 hari menjelang hari Raya Idul Fitri, sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia mulai menjual tiket mudik Lebaran 2018, di antaranya Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

"Pada H-3 Lebaran khususnya untuk penerbangan di atas pukul 14.00 WIB dari Jakarta ke Solo sudah terpesan hingga 90 persen," kata General Manager Garuda Indonesia Surakarta Hendrawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/4/2018), dilansir Antara.

Ia mengatakan untuk H-2 Lebaran juga sudah mendekati 95 persen. Dari kapasitas 150 kursi kelas ekonomi, 12 kursi kelas eksekutif, dan 12 kursi kelas bisnis yang sudah terpesan secara penuh adalah kelas ekonomi. "Sedangkan yang eksekutif masih relatif tersedia," katanya.

Dia mengatakan, untuk perjalanan mudik pada H-1 Lebaran atau tepatnya 14 Juni 2018, sampai dengan penerbangan siang pukul 09.00 WIB dan 12.00 WIB dari Jakarta juga sudah dipesan secara penuh oleh calon penumpang.

Ia mengatakan untuk tarif tiket disesuaikan dengan alokasinya. Perjalanan "peak season" atau musim ramai biasanya pelanggan akan mendapatkan harga tertinggi, misalnya untuk kelas ekonomi tarif tertingginya Rp1,284 juta/penumpang dan tarif bawa Rp624.500/penumpang.

"Sedangkan di kelas eksekutif tarif tertinggi Jakarta-Solo bisa mencapai Rp2,698 juta/penumpang dan tarif promo bisnis Rp2,098 juta/penumpang," katanya.

Hal serupa juga terjadi untuk maskapai Sriwijaya Air. District Manager Sriwijaya Air Surakarta Taufik Sabar mengatakan penerbangan Jakarta-Solo pada H-2 Lebaran atau 13 Juni untuk penerbangan pagi sudah terpesan penuh.

"Sedangkan untuk penerbangan sore dan malam masih relatif tersedia karena baru terpesan 50-60 persen," katanya.

Ia mengatakan di luar H-2 Lebaran tingkat pemesanan tiket belum terlalu tinggi.

"Seperti untuk perjalanan mudik H-7 angka pemesanan tiket baru berkisar 20-30 tiket," katanya.

Harga tiket, dikatakannya, pada saat musim ramai sudah menggunakan harga tertinggi, yaitu Rp1,089 juta/penumpang.