Sukses

BRI Targetkan Penyaluran KPR Rp 28 Triliun Sepanjang 2018

Bank BRI mematok target penyaluran KPR sebesar Rp 28,5 triliun atau tumbuh di atas 20 persen pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI menargetkan pertumbuhan kredit properti di atas 20 persen hingga akhir 2018. Hal ini seiring dengan patokan target penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) perusahaan sebesar Rp 28,5 triliun. 

EVP Consumer Loan Bank BRI Sutadi Prayitno mengungkapkan, realisasi penyaluran KPR pada tahun lalu mencapai Rp 25 triliun.

"Target tahun ini Rp 28,5 triliun. Kita new comers, tapi growth kita di atas industri. Pada 2022, kita targetkan jadi penyalur KPR nomor tiga di Indonesia," tuturnya di acara Developer Gathering 2018 di Hotel Mulia Jakarta Senin, (21/5/2018).

Sutadi menambahkan, Bank BRI akan terus mendukung program pemerintah dalam mengatasi kekurangan atau backlog perumahan di Indonesia.

"Salah satu strategi Bank BRI yakni memperluas akses penyaluran KPR BRI," ujarnya.

Akses layanan KPR BRI sebelumnya hanya ada di 134 kantor cabang BRI. Tahun ini, sambungnya, perusahaan akan membuka akses layanan tersebut di seluruh kantor cabang BRI sebanyak 463 kantor. 

"Pelayanan menyeluruh ini diharapkan mampu meningkatkan akses KPR BRI tidak hanya di daerah urban, tetapi juga rural area," dia menjelaskan. 

Dalam acara Developer Gathering 2018 dilgelar soft launching My BRI sebagai upaya peningkatan proses pengajuan KPR BRI. Aplikasi ini ditargetkan dapat tersedia di playstore pada akhir Mei 2018.

VP Consumer Loan Bank BRI Muhammad Fauzi menambahkan, My BRI ini adalah front channel untuk KPR BRI.

"Setelah itu kita lakukan analisis dan proses scoring. Approve-nya maka akan diberitahukan kepada nasabah. Ini untuk men-trace berkas nasabah. Kita layani seluruh lapisan, di Merauke, Manokwari, Kupang, dan lain-lain sudah dilayani. My BRI bisa diakses seluruh nusantara," tandas dia.

2 dari 2 halaman

Realisasi Penyaluran KUR hingga Akhir April 2018 Capai 38 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga April 2018 sudah mencapai 38 persen dari target. Dia menilai capaian ini tergolong positif.

"Kalau realisasi KUR sampai april bagus, 4 bulan mencapai 38 persen dari target tahunan," ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada 16 Mei 2018. 

Mantan Gubernur BI ini mengatakan, jika capaian realisasi ini dapat dijaga, maka kinerja penyaluran KUR tahun ini bakal baik. "Karena kalau 4 bulan, sepertiga tahun kan itu? 38 persen kali 3 itu 114 persen. Jadi ya bagus," ujarnya.

"Memang, apa namanya, (penyaluran KUR) yang untuk produksi persentasenya sedikit turun dari tahun lalu tapi karena ini habis panen. Kalau habis panen petani itu bayar kredit itu dia. Karena mereka membayar setelah panen," jelas dia.

Sementara itu Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo mengatakan Pemerintah akan segera membayarkan selisih bunga subsidi kepada pihak perbankan penyalur KUR. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan realisasi penyaluran KUR tiap bank.

"Kami akan undang BRI BNI Mandiri, terutama BRI kan bagiannya sudah dilaporkan, kalau sudah semua ya nanti kami bayar (selisih subsidi bunga). Dalam waktu dekat ini, kan sedang proses, ketika mereka salurkan kredit, kami bayarkan bunganya. Kan ada SIKP-nya, programnya diantara masing-masing perbankan. Kalau datanya sudah valid, semua dokumen, nanti langsung dibayar," kata dia.

"Jadi dari realisasi yang telah mereka salurkan, mereka laporkan dan diajukan ke Kemenkeu, kalau sudah oke, dibayarkan," tutup dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com