Sukses

Plafon Mal Central Park Jebol Akibat Pipa Bocor, Manajemen Minta Maaf

Ini penjelasan manajemen Mal Central Park akibat kejadian jebolnya atap akibat kebocoran pipa air.

Liputan6.com, Jakarta - Siang tadi pengunjung Mal Central Park di kawasan Jakarta Barat dikejutkan dengan jebolnya plafon atau atap akibat kebocoran pipa air bersih. Walhasil, air mengucur begitu deras hingga menggenangi lantai LG, khususnya lokasi kejadian di depan Carrefour. 

Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk, Justini Omas membenarkan kejadian tersebut. Mengutip keterangan manajemen Central Park, Justini meminta maaf akibat peristiwa itu. Untuk diketahui, pusat perbelanjaan elit di kawasan Jakarta Barat ini dibangun oleh Agung Podomoro Group.

"Sehubungan dengan pemberitaan adanya kejadian kebocoran pipa air bersih (plafon jebol) di Central Park Mall. Dengan ini kami selaku pihak manajemen Central Park memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tegasnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Senin (21/5/2018). 

Menurut Justini, kebocoran pipa tidak berlangsung lama. Pihak manajemen berhasil mengatasinya pada pukul 15.00 WIB.

"Kami informasikan bahwa kebocoran air telah diatasi. Kejadian sekitar jam 13.20 WIB dan selesai diatasi sekitar jam 15.00 WIB. Tapi Mal Central Park tetap operasional seperti biasa," ujarnya. 

 Dia memastikan, secara keseluruhan aktivitas merchant maupun pengunjung yang berada di lantai LG tidak terganggu dengan kebocoran pipa air bersih ini. 

"Secara keseluruhan di lantai LG sih tidak terganggu. Paling yang sedikit terganggu dan terbatas di area koridor lokasi pipa bocor di depan Carrefour, yaitu selama terjadinya kebocoran dan pembersihan area sekitar kebocoran tersebut," pungkas Justini. 

2 dari 2 halaman

Antisipasi Teror Bom, Fasilitas Umum Dijaga Super Ketat TNI dan Polri

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewaspadai gangguan terorisme atau bom Surabaya dan bom Sidoarjo pada fasilitas umum. Salah satunya dengan memaksimalkan pengamanan.

Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan, Kemenhub telah menerapkan standar operasi pengamanan, ‎menyesuaikan dengan meningkatnya situasi keamanan akibat gangguan teroris.

‎"Kita terapkan SOP sesuai keadaan yang berkembang," kata Djoko di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, pada 14 Mei 2018.

Djoko melanjutkan, peningkatan keamanan sudah dilakukan, dengan mengerahkan TNI dan Polri untuk menjaga fasilitas umum, seperti pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.

"Kemarin bapak menteri juga sudah melakukan upaya dan pengecekan di beberapa lokasi. Ini tentunya memberikan insurance bahwa kita telah menerapkan standar security yang maksimal," ‎lanjutnya.

Menurut Djoko, pengamanan dititik beratkan pada gerbang keluar masuknya orang dari daerah atau luar negeri, seperti bandara. Ketika ditanyakan terkait pengaruh aksi teror terhadap jumlah pengguna transportasi umum, dia belum bisa menyebutkan.

"Artinya pada saat orang baru masuk ke kawasan bandara dan lain-lain.‎ Seluruh fasilitas transportasi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan (teror bom)," tandasnya.