Sukses

Cuti Lebaran Ditambah, Kebutuhan Uang Tunai Melonjak

BI menyiapkan uang tunai Rp 188,2 triliun untuk kebutuhan Lebaran 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai hingga Rp 188,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2018. Kebutuhan ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 163,2 triliun.

Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi mengatakan, kebutuhan uang tunai ini nantinya akan disebar di seluruh Kantor Perwakilan Wilayah BI yang berada di 46 kota.

"Selain itu juga akan kita peruntukkan penukaran uang keliling. Dengan begini, kita pastikan masyarakat bisa mendapatkan uang pecahan kecil yang layak edar," kata Rosmaya di IRTI Monas, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Peningkatan jumlah kebutuhan uang tunai ini, kata Rosmaya, karena beberapa faktor, yakni adanya penambahan cuti Lebaran dan THR PNS.

Dia menjelaskan, layanan penukaran ini sudah tersebar di 160 titik di wilayah Jabodetabek, salah satunya di lapangan parkir IRTI Monas. Sementara secara keseluruhan terdapat lebih dari 1.000 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk wilayah Jabodetabek, selain di IRTI Monas, ada pula di sekitar Stasiun Kota, Pekan Raya Jakarta, Rest Area Km 57, dan masih banyak lokasi lainnya.

Sementara untuk melayani penukaran di daerah, Rosmaya mengaku memiliki program berupa kas keliling dan kas titipan. Kedua hal ini merupakan upaya BI dalam mendistribusikan uang layak edar di daerah-daerah terpencil.

"Salah satunya kita akan adakan kas keliling di Kepulauan Seribu seperti Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan lainnya. Itu akan kita layani pada 24-28 Mei 2018," papar Rosmaya.

2 dari 2 halaman

BI Kucurkan Uang Tunai Rp 188 Triliun Saat Libur Panjang Lebaran

BI akan mengucurkan uang tunai sekitar Rp 188,2 triliun pada saat libur panjang Lebaran 2018. Adapun angka tersebut terhitung lebih besar dengan kebutuhan uang tunai pada musim Lebaran tahun lalu, yang bernilai Rp 167 triliun.

Rosmaya Hadi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan jumlah uang tunai yang lebih besar untuk mengantisipasi libur Lebaran yang panjang.

"Kami selalu siapkan uang tunai. Sekarang kembali culture orang Indonesia ya, meski ada GNNT, tapi lebih suka pegang uang tunai," ujar dia di Jakarta, pada 22 Mei 2018. 

Dia menerangkan, tambahan pasokan uang tunai tetap BI sediakan tiap tahun, walaupun bank sentral tersebut telah mencetuskan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) demi merangkul kemajuan zaman.

Terkait penambahan itu, Rosmaya melanjutkan, Bank Indonesia harus terus siaga dan memastikan keberadaan uang tunai di tengah masyarakat itu tercukupi meski menjalani masa libur panjang.

"Selain karena libur Lebaran juga kami dalam kondisi siaga. Memang minggu ini tidak banyak penarikan (uang tunai) ya, tapi kami siaga saja," pungkas dia.Â