Sukses

Dipakai Mobil Mewah, BBM Euro 4 Segera Masuk ke RI Bertahap

Pertamina telah mengimpor BBM standar Euro 4 sebanyak 180 ribu kilo liter (kl).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ‎menyatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 4 akan tersedia secara bertahap. Pasokan BBM ini akan berasal dari impor.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina telah mengimpor BBM standar Euro 4 sebanyak 180 ribu kilo liter (kl).

Impor ini untuk menjalankan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Impor dilakukan sebab saat ini fasilitas pengolahan minyak (kilang) Pertamina belum bisa memenuhi kebutuhan BBM standar Euro 4.

"Karena kilang kita belum bisa memproduksi Euro 4 maka sementara ini Pertamina mengimpor sebesar 180 ribu kl," kata Djoko, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Menurut Djoko, saat ini BBM standar Euro 4 sudah dikonsumsi kendaraan mewah. Sebab itu kebutuhan BBM standar Euro 4 masih relatif kecil. Kebijakan penggunaan BBM standar Euro 4 bukan untuk menggeser konsumsi Premium, tetapi ‎untuk menjaga kualitas udara.

"Kemudian apakah ini taktik pemerintah untuk menggeser Premium. Sebetulnya ini bukan tapi memang ada kebijakan di Paris waktu itu, bahwa Kementerian KLH juga sudah mengeluarkan peraturan menteri bahwa euro 4 sudah harus mulai ada di Indonesia," papar Djoko.

Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah berkoordinasi dengan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) untuk memproduksi mesin dengan standar Euro 4. Terkait dengan kemampuan kilang memproduksi BBM standar Euro 4, pemerintah dan Pertamina sudah memiliki program peremajaan dan pembangunan kilang.

"Selama kilang kita belum siap, RDMP belum selesai, kilang juga belum selesai ya sementara untuk penuhi peraturan menteri KLH itu kita impor," ‎Dia menandaskan.

2 dari 2 halaman

KLHK Beri Kelonggaran Pertamina Salurkan BBM Euro 4

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan kelonggaran kepada PT Pertamina (Persero) untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Euro 4.

Menteri KLHK Siti Nurbaya mengaku, sudah berdiskusi dengan Pertamina, Kementerian Perindustrian terkait penyaluran BBM dengan standar Euro 4. Hasil diskusi menyepakati adanya kelonggaran bagi kendaraan jenis tertentu dalam mengkonsumsi BBM Euro 4.

"Memang ada pengecualian, ada transisi untuk kendaraan-kendaraan tertentu, dari beberapa jenis ada relaksasinya," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Siti menambahkan, KLHK juga memberi kesempatan ke Pertamina untuk menyiapkan infrastruktur penyaluran dan ketersediaan pasokan BBM Euro 4. Hal ini untuk mengakomodir keluhan Pertamina yang harus mempersiapkan infrastruktur distribusi.

"Tetapi memang Pertamina bilang ke saya bahwa dia punya kesulitan. Karena setiap produk Pertamina dari awal sampai distribusi itu alat-alatnya tertentu. Itu yang kami masih mau rapat. dia minta kelonggaran terkait itu," tutur dia.

Siti pun menargetkan, ‎masa transisi selama enam bulan, sejak September 2018. Dia pun mengharapkan Pertamina bisa menyalurkan BBM dengan standar Euro 4 di daerah yang pada pendudduk terlebih dahulu.

‎"Enam bulan dari September 2018. Kami menerapkan kalau bisa di daerah yang padat dulu. kalau di daerah remote area yang penduduknya nggak banyak itu masih bisa," tandasnya.

Video Terkini