Liputan6.com, Riau - Harga daging ayam di sejumlah kabupaten dan kota di Riau sejak Ramadan ini menembus Rp 50 ribu per kilogram (kg). Harga itu sempat turun menjadi Rp 45 ribu di pasar, salah satunya di Kabupaten Indragiri Hulu.Â
Namun harga daging ayam Rp 45 ribu per kg masih lebih tinggi dibanding sebelum Ramadan yang berkisar antara Rp 20-25 ribu per kilonya.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Satgas Pangan Provinsi Riau, Komisaris Besar Gidion Arif Setiawan mengatakan, tingginya harga daging ayam karena adanya kebijakan nasional terkait peternakan ayam potong atau ras. Proses pengembangbiakannya, mulai dari pembibitan hingga panen, tidak boleh lagi menggunakan antibiotik.
"Perawatannya tidak seperti dulu lagi, tidak boleh pakai obat supaya cepat besar, tidak boleh pakai antibiotik," terang Gidion di Mapolda Riau, Kamis (24/5/2018).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau ini mengakui bahwa kebijakan pemerintah tersebut menghambat tumbuh kembang ayam ras dan memperlambat ketersediaannya di pasaran. Apalagi, ayam yang dijual di Indragiri Hulu masih tergantung pada peternak lokal.
Tak hanya ayam, harga telur di kabupaten tersebut juga menembus Rp 43 ribu per papannya. Harga ini masih sangat tinggi dibanding sebelum Ramadan berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per papannya.
"Naiknya harga telur ayam karena pasokannya dari luar kota," sebut Gidion.
Â
Harga Bawang Naik
Selain telur, harga bawang merah dan bawang putih di Kabupaten Indragiri Hulu juga naik. Harga bawang merah yang biasanya Rp 30 ribu per kilo naik menjadi Rp 36 ribu per kilo, sementara bawang putih naik dari harga Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilo.
Secara umum, Gidion menyebut harga barang pokok di Riau masih stabil. Untuk Pekanbaru, Gidion menyebut ada penurunan harga pada bawang merah, yaitu dari Rp 35 ribu menjadi Rp 31 ribu per kilonya.
Sementara untuk Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, Siak, Kepulauan Meranti, Kampar, Kuantan Singingi dan Bengkalis masih stabil.
"Di Kuansing hanya terjadi kenaikan beras premium dari Rp 13.500 per kilo naik menjadi Rp 14 ribu per kilo," kata Gidion.
Gidion menyebutkan, Satgas Pangan yang terdiri dari berbagai instansi terkait ini sudah mengadakan pasar murah di berbagai wilayah di Riau. Pasar murah ini alternatif naiknya sejumlah harga di pasar tradisional ataupun modern.
Operasi pasar ini bekerja sama memanfaatkan rumah pangan kita (RPK) dan Bulog bersama Dinas Perindustrian serta Badan Ketahanan Pangan. Operasi dilakukan secara masif untuk mengatasi kenaikan harga pangan.
"Pasar murah dilaksanakan sampai H-7, menjelang itu dilakukan lebih masif, melihat perkembangan situasi nanti," ucap Gidion.
Advertisement