Sukses

Harga Emas Melonjak Pasca Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong-un

Harga emas melonjak ke posisi lebih dari USD 1.300 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak ke posisi lebih dari USD 1.300 per ounce karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS) pasca Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Hal ini ditengarai akan memicu ketegangan politik kedua negara.

Dikutip dari Reuters, Jumat (25/5/2018), harga emas di pasar spot naik 0,9 persen ke posisi USD 1.305,18 per ounce dari sebelumnya di posisi USD 1.306,56. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni lompat 1,2 persen atau USD 14,80 menjadi USD 1.304,40 per ounce.

"Emas mendapat momentum dari berita pertemuan tinggi AS dan Korea Utara yang dibatalkan," kata Analis di RJO Futures Phil Streible.

Asal tahu, Donald Trump membatalkan pertemuannya dengan Kim Jong-un yang rencananya digelar pada 12 Juni mendatang. Sedangkan Korea Utara menepati janjinya meledakkan terowongan di tempat uji nuklirnya.

Kabar pembatalan pertemuan dua pemimpin tersebut mendorong investor mencari instrumen investasi yang aman, seperti emas.

Sebelum ada sentimen berita Korea Utara tersebut, harga emas di pasar spot sudah merosot 5 persen setelah sebelumnya sempat menyentuh USD 1.365,23 per ounce pada 11 April 2018 atau yang tertinggi selama hampir tiga bulan.

Harga emas kinclong setelah AS melancarkan investigasi mengenai apakah impor mobil dan truk mengancam keamanan nasional AS sehingga dapat dikenakan tarif baru sama seperti pada impor baja dan aluminium.

 

2 dari 2 halaman

Dolar AS Jatuh

Kenaikan harga emas juga terkerek akibat pelemahan dolar AS ke level rendah dalam dua pekan terhadap mata uang Yen Jepang.

Selain harga emas, harga perak pun melejit 1,5 persen ke posisi USD 16,67 per ounce. Sementara harga platinum naik 1 persen menjadi USD 907,74 per ounce setelah menembus harga tertinggi sebesar USD 914,30 per ounce pada 14 Mei 2018.