Menhub Pastikan Macet Parah di Brexit Tak Terulang di Gandulan Exit
Titik macet mudik Lebaran, yang sebelumnya terjadi di pintu Tol Timur Brebes atau Brexit, diprediksi akan bergeser ke timur, yaitu Gandulan Exit, Pemalang.
Penumpukan kendaraan terjadi di Gandulan Exit karena menjadi satu-satunya pintu keluar pemudik dari Jakarta menuju beberapa wilayah di Pantura Barat (Pemalang, Tegal, Pekalongan).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kemacetan parah di pintu Brexit pada dua tahun silam tidak akan terulang lagi dalam mudik Lebaran 2018, termasuk di Gandulan Exit, Pemalang.
"Pak Presiden minta mudik Lebaran tahun ini mudik yang bahagia, jadi kami bikin persiapan dengan baik. Kami berkoordinasi dengan Pak Polisi dan Menteri PU. Kalau bicara Cipali, Gandulan, insyaallah tidak terjadi suatu masalah," kata Budi Karya saat berbincang dengan Liputan6.com dalam perjalanan menuju Bandara Kertajati Majalengka, Kamis (24/8/2018).
Budi menyatakan, pemerintah telah menyusun sejumlah strategi untuk mengantisipasi macet. Misalnya menyiapkan jalur alternatif di luar tol, baik melalui jalur pantai utara (pantura) atau jalur selatan.
"Kita manage ekspektasi masyarakat ke jalan tol itu jangan terlalu berlebihan. Mereka juga bisa lewat jalur pantura yang sudah bagus juga jalannya, " kata dia.
Selain menyiapkan jalur alternatif, penambahan cuti bersama Lebaran juga bisa mencegah penumpukan pemudik jelang Lebaran. Dengan penambahan cuti bersama, warga juga bisa lebih leluasa dalam menentukan waktu mudik.
"Kita juga manage dari waktu mudik itu jangan dilakukan 2-3 hari jelang Lebaran, pasti macet. Lakukanlah H-5, H-6, H-7, " ungkapnya.
Strategi lain digunakan untuk mencegah kemacetan adalah dengan menggelar mudik gratis baik menggunakan bus, kereta api, maupun kapal laut. Menurut Budi, mudik gratis bisa menjadi alternatif bagi warga yang ingin pulang kampung.
"Dan yang terpenting, jika ada kemacetan yang melampaui titik tertentu kepolisian sebagai koordinator lalu lintas Cipali punya satu aturan. Apabila kemacetan lebih dari 2 kilometer maka dialihkan ke jalur utara dan selatan," terangnya.
Terkait panjangnya jalur tol yang dilalui pemudik, Budi menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur mudik.
"Bahkan ESDM siapkan motor agar bisa suplai BBM di beberapa titik. Itu untuk emergency. Tapi saran saya lebih baik siapkan bensin full tank," tutur dia.
Sebelumnya, pimpinan Proyek Pemalang Batang Tol Road (PBTR) Aminudin memastikan, ruas Tol Pemalang-Batang sejauh 39,2 kilometer (KM) siap dilalui pemudik dengan status fungsional. Hingga saat ini pembangunan keseluruhan sudah mencapai 75 persen
"Kita pastikan siap dilalui fungsional untuk arus mudik dan balik Idul Fitri nanti," ucap Aminudin, Rabu, 23 Mei 2018.
Namun, Tol Pemalang yang notabene menjadi pintu keluar itu diperkirakan menjadi titik krusial kemacetan. Tol yang akrab disebut Gandulan Exit itu menjadi satu-satunya pintu keluar pemudik dari Jakarta menuju beberapa wilayah di Pantura Barat (Pemalang, Tegal, Pekalongan).
"Khusus di exit Tol Gandulan Pemalang progresnya sudah dipercepat mencapai 85 persen," tambahnya.
Rencananya, pada 2 Juni 2018 mendatang ruas Brebes Timur-Gandulan Pemalang sudah mulai dibuka. Namun, belum disepakati apakah akan berbayar atau gratis.
"Utamanya kita gunakan dulu, berbayar atau tidak kita tunggu arahan lebih lanjut," katanya.
Aminudin menjelaskan, terkait infrastruktur badan jalan dan jembatan ruas Tol Pemalang-Batang sudah selesai 100 persen. Hanya kekurangan pada fasilitas pendukung seperti rambu-rambu lalu lintas.
"Infrastruktur jalan dan jembatan sudah clear. Tinggal rambu-rambu, itu saja minor item dan pekan depan sudah beres terpasang semua," jelasnya.
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) untuk menyiapkan rambu-rambu yang dibutuhkan. Sementara untuk penerangan, sudang terpasang 150 tiang PJU di berbagai titik.
"Saat ini hanya menunggu proses instalasi listrik dari PLN-nya saja," terangnya.
Â
Advertisement