Sukses

Dijual Online, Pemesanan Surat Utang Negara Ritel Capai Rp 1,9 Triliun

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah Pegawai swasta yang mencapai 40,37 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan telah melakukan penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel secara daring (online) pada Mei lalu. Sistem penjualan baru tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong minat masyarakat berpartisipasi dalam lelang SUN Ritel.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman, mengatakan total volume pemesanan pembelian SBR003 sampai dengan penutupan masa penawaran dan dinyatakan selesai dan lengkap (completed order) sebesar Rp 1,9 triliun.

"Hasilnya, sampai Jumat jam 12.30 WIB itu kita ordernya Rp 1,93 triliun. Karena kita melalui online, jadi investor harus punya SID yang diterbitkan KSEI," ujar Luky di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Luky menjelaskan, penjualan SBR003 menjangkau telah 7.642 investor di 34 provinsi di Indonesia, dengan jumlah investor baru SBR sebanyak 5.683 investor.

Adapun profil investor SBR003 terbesar berada pada pemesanan Rp 1 juta sampai dengan Rp 100 juta yang mencapai mencapai 61,89 persen.

"Rata-rata volume pemesanan investor adalah Rp 252,3 juta. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berada pada kelompok usia 25 sampai dengan 40 tahun, yakni mencapai 36,72 persen dari total jumlah investor," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbanyak Swasta

Adapun volume pemesanan terbesar berasal dari kelompok umur lebih dari 55 tahun dengan total volume mencapai Rp 896,99 miliar atau 46,52 persen dari total volume pemesanan.

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah Pegawai swasta yang mencapai 40,37 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta dan ibu rumah tangga masing-masing sebesar 21,54 persen dan 9,20 persen.

"Jumlah nominal pemesanan SBR003 terbesar, berdasarkan wilayah adalah Indonesia bagian barat selain DKI Jakarta yang mencapai 46,85 persen, sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai 42,21 persen dan wilayah lndonesia bagian tengah dan timur 10,94 persen," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.