Sukses

Aksi Pegawai PLN Gotong Royong Pikul Tiang Listrik demi Terangi Natuna

Minimnya infrastruktur membuat karyawan PLN harus memikul tiang-tiang listrik seberat ratusan kilogram (kg).

Liputan6.com, Natuna - PLN telah melistriki 13 desa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Selasa, 29 Mei 2018. Ke-13 desa yang berhasil dilistriki PLN, yaitu Desa Pulau Tiga, Tanjung Kumbik Utara, Setumuk, Selading, Sabang Mawang Barat, Tanjung Batang, Kadur, Tanjung Pala, Meliah, Terayak, Meliah Selatan, Subi Besar dan Subi Timur.

Tak hanya itu, PLN juga meningkatkan jam nyala menjadi 24 jam di enam lokasi di Kabupaten Natuna, yakni Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik kecamatan Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.

Untuk melistriki desa-desa tersebut bukanlah perkara mudah, mengingat medan yang harus dilalui PLN cukup sulit. Bahkan, minimnya infrastruktur membuat karyawan PLN harus memikul tiang-tiang listrik seberat ratusan kilogram (kg).

"Medannya cukup sulit, jalannya terbatas dan angkutan juga terbatas, maka pegawai PLN angkut secara gotong royong dengan memikul dan pakai gerobak, " kata Direktur Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto di Desa Sabang Mawang,  Pulau Tiga, Kabupaten Natuna.

 

2 dari 5 halaman

Selanjutnya

Untuk melistriki desa di Natuna ada tiga jenis tiang besi yang dibutuhkan yaitu:

1. Tiang besi jaringan tegangan menengah 20 KV adalah panjang 12 meter dengan kekuatan 200 daN dan berat 342 Kg.

2. Tiang besi jaringan tegangan rendah 220V/380V, panjang 9 meter dengan kekuatan 200 daN dan berat 233 Kg.

3. Tiang besi jaringan tegangan menengah 20 KV (Konstruksi Portal) panjang 13 meter dengan kekuatan 350 daN dan berat 581 Kg.

3 dari 5 halaman

Diangkut Pakai Kapal Selama 45 Hari

Menurut Dwi Suryo Abdullah, Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, tiang listrik tersebut diangkut dengan menggunakan kapal dari Jakarta ke Natuna selama 45 hari. Masalah cuaca juga menjadi kendala bagi PLN saat ingin menyandarkan kapal ke dermaga.

"Pada saat laut surut, kapal tidak bisa merapat, baru bisa mendekat pas pasang. Ada juga pulau tidak punya fasilitas sandar, maka PLN harus membuat tempat sandar kapal dulu, " terang dia.

4 dari 5 halaman

Pertahankan NKRI

Anggota Dewan Komisaris PLN Ilya Avianti memastikan komitmen PLN untuk terus melistriki seluruh wilayah Tanah Air. Meski investasi untuk melistriki desa-desa ini lebih besar dari hasil yang diperoleh PLN.

"Tapi PLN berkomitmen akan melistriki seluruh Tanah Air. Apalagi Kepulauan Natuna adalah pulau terluar yang strategis bagi pertahanan NKRI," tutur dia.

Sekadar informasi, terdapat 76 desa di Kabupaten Natuna. Dari total tersebut, desa yang sudah berlistrik 69 desa. Sisanya 7 desa masih belum berlistrik. Saat ini rasio desa berlistrik sekitar 90 persen.

5 dari 5 halaman

Gubernur Kepulauan Riau: Tak Ada Lagi Warga Demo Listrik Byarpet

Kondisi kelistrikan Kepulauan Riau semakin membaik. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya rasio elektrifikasi yang kini sudah mencapai 92,15 persen. Bahkan daya mampu listrik di wilayah tersebut sudah mencapai 355 megawatt (MW), dengan beban puncak 128 MW. 

Kondisi ini sangat berbeda dengan  sebelumnya, di mana wilayah ini masih minim listrik sehingga sering mengalami byarpet. 

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengapresiasi langkah PLN yang terus meningkatkan rasio elektrifikasi di provinsi tersebut. 

"Yang paling hebat dulu kena demo gara-gara listrik. Sekarang Alhamdulillah listrik semua bagus, malah sudah ada kelebihan-kelebihan," kata Nurdin di Desa Tanjung Batang, Pulau Tiga/Sabang Mawang, Kabupaten Natuna, Selasa (29/5/2018).

Nurdin mengakui melistriki Kepulauan Riau bukanlah perkara mudah. Pasalnya, provinsi ini terdiri dari 2.400 pulau.  "Dari total pulau itu hanya sekitar 30 persen yang ada penduduknya. Kalau bisa itu pulau yang berpenduduk sudah bisa dilistriki semua pada 2019," papar dia. 

Pada kesempatan yang sama, dia mengapreasi langkah PLN yang hari ini secara resmi melistriki 13 desa di Kepulauan Natuna. 

Berada di perbatasan, Kepulauan Natuna merupakan wajah terdepan dari negeri ini sehingga harus mendapatkan perhatian penuh. 

"Wajah terdepan harus hebat,  listrik,  jalan pelabuhan, pendidikan dan fasilitas pendidikan harus dibangun, " ungkapnya. 

 

Video Terkini