Sukses

Bursa Asia Melemah Mengekor Wall Street

Sebelumnya Wall Street melemah di tengah krisis politik di Italia dan investor yang masih mencerna negosiasi perdagangan antara AS dan China.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia melemah dipicu aksi jual di pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang membebani sesi perdagangan. Krisis politik di Italia turut menjadi pusat perhatian, karena investor khawatir terhadap implikasinya terhadap Zona Euro.

Melansir laman CNBC, Rabu (30/5/2018), indeks Nikkei 225 turun 1,76 persen di Tokyo, dengan sektor perbankan dan non-logam besi memimpin penurunan. Sementara indeks Topix turun 1,62 persen karena 33 subindeks diperdagangkan lebih rendah.

Bursa Seoul dan Sydney mencatat penurunan yang sedikit lebih terukur pada awal berjalan. Kospi turun 1,16 persen. Di mana, saham perusahan besar seperti Samsung Electronics dan Posco turun masing-masing 1,17 persen dan 2,72 persen.

Adapun indeks saham MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang menurun 0,51 persen di perdagangan pagi.

Sebelumnya Wall Street juga melemah di tengah krisis politik di Italia dan investor yang masih mencerna negosiasi perdagangan antara AS dan China. Indeks Dow Jones turun 1,58 persen, atau 391,64 poin, menjadi 24,361.45.

Kerugian yang terlihat pada hari Selasa menandai kinerja harian terburuk untuk Dow dan S & P 500 sejak 24 April. Kedua indeks saham juga turun untuk sesi ketiga berturut-turut.

Di Italia, FTSE MIB anjlok 2,65 persen di tengah gejolak politik yang sedang berlangsung yang diperkirakan akan mengarah pada pemungutan suara baru dalam beberapa bulan ke depan.

Italia telah tanpa pemerintah sejak pemungutan suara yang tidak meyakinkan berlangsung pada awal Maret, dengan kelompok-kelompok politik anti kemapanan meninggalkan upaya untuk membentuk koalisi selama akhir pekan di tengah perselisihan dengan kepala negara negara itu.

"Bintang Lima dinilai sudah mengubah pemilihan menjadi anti kemapanan/anti Satu Euro dan itulah yang pasar miliki dalam pemandangannya," ujar David de Garis, Direktur Ekonomi National Australia Bank, dalam catatannya.

 

2 dari 2 halaman

Komoditas dan Mata Uang

Di pasar mata uang, Euro diperdagangkan pada posisi US$ 1,1536, berada di bawah level US$ 1,16 yang terlihat di sesi sebelumnya. Indeks dolar, yang melacak dolar terhadap beberapa mata uang utama, berada di posisi 94,849. Sementara nilai tukar yen Jepang stabil terhadap Dolar di posisi 108,5.

Di pasar komoditas, Adapun harga emas tercatat menguat. Demikian pula harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 0,19 persen ke posisi US$ 66,86 per barel setelah menetap 1,7 persen lebih rendah pada Selasa.

Harga minyak mentah Brent berjangka mendatar di posisi US$ 75,39 per barel. Harga minyak terimbas berita pada pekan lalu jika Arab Saudi dan Rusia telah membahas peningkatan pasokan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Asia