Sukses

PLN: Seluruh Desa di Kepulauan Riau Terang Benderang di 2019

Sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit isolated yang memiliki daya mampu sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW.

 

Liputan6.com, Natuna - PT PLN (Persero) gencar melistriki desa-desa di pulau terdepan Indonesia, salah satunya adalah desa-desa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Untuk mencapai target rasio desa berlistrik 100 persen di 2019, PLN kebut target melistriki seluruh desa di Kepri.

Pada Mei 2018 ini, sebanyak 13 desa di Kabupaten Natuna berhasil dilistriki PLN dan terdapat enam lokasi yang jam nyala listriknya ditingkatkan menjadi 24 jam. Adapun nilai investasi untuk pekerjaan tersebut mencapai Rp 23 Milyar.

Ketigabelas desa di Kabupaten Natuna yang diresmikan, antara lain Desa Pulau Tiga/Sabang Mawang, Desa Tanjung Kumbik Utara, Desa Setumuk, Desa Selading, Desa Sabang Mawang Barat, Desa Tanjung Batang, Desa Kadur, Desa Tanjung Pala, Desa Meliah, Desa Terayak, Desa Meliah Selatan, Desa Subi Besar dan Desa Subi Timur.

Adapun enam lokasi di Kabupaten Natuna yang jam nyalanya ditingkatkan menjadi 24 jam adalah Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik Kec. Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengapresiasi komitmen PLN dalam melistriki Kepri, khususnya Natuna. Di Kepri ada 2.840 pulau. Sebanyak 385 pulau berpenghuni dimana 60 pulau telah berlistrik.

Dirinya berharap 2019 PLN segera menuntaskan program pembangunan infrastruktur kelistrikan di pulau-pulau tersebut pada 2019.

"Terima kasih kepada pemerintah pusat dan PLN yang komit melistriki Kepri, khususnya Natuna. Hal ini sesuai dengan Nawacita Presiden RI mewujudkan pembangunan daerah terluar, tertinggal dan terdepan," jelas Nurdin, seperti ditulis Rabu (30/5/2018).

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto berharap infrastruktur kelistrikan di Natuna dapat mengakselerasi program-program yang sedang digulirkan pemerintah, seperti pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau, penjagaan kawasan pertahanan di Natuna, serta peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.

"Dengan adanya listrik, sentra nelayan seperti cold storage dan oven dapat dioperasikan secara maksimal sehingga warga Natuna yang berprofesi sebagai nelayan dapat mengelola hasil tangkapan menjadi lebih efisien," kata dia. 

"Selain itu, penjagaan kawasan pertahanan di Natuna juga dapat lebih optimal. Serta pelayanan kesehatan dan sekolah yang berada di daerah tersebut dapat melayani masyarakat lebih optimal lagi dengan adanya listrik yang beroperasi selama 24 jam," ujar Wiluyo.

 

2 dari 2 halaman

Rasio Kelistrikan

Dewan Komisaris PLN Avianti menyampaikan pesan agar masyarakat dan PLN dapat bersinergi untuk menjaga kelistrikan di Natuna.

"Pulau Natuna adalah pulau terluar sangat strategis dan keamanan NKRI ada di sini. Pokoknya, Natuna harus terang benderang 24 jam. Semoga listrik ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Kami ingin PLN dapat berikan layanan yang terbaik dan konsisten kepada masyarakat dan pelanggan," ucap Avianti.

Saat ini, rasio desa berlistrik di Natuna mencapai 90 persen. Dengan jumlah 76 desa, sebanyak 69 desa telah terlistriki hingga Mei 2018.

Sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit isolated yang memiliki daya mampu sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW. Hal ini membuktikan bahwa cadangan daya di Natuna aman dengan adanya surplus daya sebesar 5,09 MW.

Provinsi Kepulauan Riau memiliki lima kabupaten, dua kotamadya, 66 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 416 desa. Saat ini, rasio desa berlistrik di Kepri mencapai 80,77 persen dimana sejumlah 336 desa telah terlistriki. Rencananya dalam tahun 2018-2019, 80 desa di Kepri akan segera dilistriki PLN.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: