Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan mudik Lebaran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Upaya ini diiringi dengan kesiapan membangun hingga memperbaiki jalan-jalan yang nantinya bisa dilalui pemudik dengan aman, nyaman, dan lancar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengklaim jalur mudik di Jawa sudah oke, baik jalan nasional maupun jalan tol.
Tidak hanya di Jawa, Kementerian PUPR juga memastikan bahwa jalan nasional di luar Jawa, khususnya di Sulawesi dan Bali dalam kondisi mantap.
Advertisement
Baca Juga
"Keseluruhan jalan nasional di Provinsi Bali berada dalam kondisi mantap untuk dilalui dan siap digunakan dalam mudik Lebaran 2018," ujar Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Iwan Zarkasi, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Jalan nasional lingkar Bali menjadi akses utama bagi para pengguna jalur darat dari Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Nusa Penida, dan Terminal Mengwi.
Iwan menjelaskan, untuk mengantisipasi titik macet di Gilimanuk akan ditanggulangi dengan menghilangkan gangguan samping seperti kegiatan yang menggunakan badan jalan, pasar tumpah, dan lainnya.
"Rambu lalu lintas yang ada juga akan dimaksimalkan, sehingga kami harap arus kendaraan di sepanjang Jalan nasional pun dapat mengalir dengan lancar," tuturnya.
Pada saat mudik Lebaran nanti, fasilitas jalan nasional untuk kendaraan golongan 1 dapat meningkat kapasitasnya. Sebab ada peraturan larangan operasional truk barang di ruas jalan nasional.
Untuk menunjang kepadatan kendaraan yang berasal dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Pengembangan Jalan Nasional (BPJN) VII terus mengebut pembangunan underpass Ngurah Rai. Progresnya saat ini sudah 66 persen, lebih cepat dibandingkan rencana awal 62 persen.
Jalan di Sulbar dan Sulsel
Sementara itu, Kepala BBPJN XIII Makassar Miftachul Munir mengatakan, kemantapan jalan nasional di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) secara umum mencapai 91 persen.
“Untuk Lintas Barat Sulsel dari Makassar-Polewali Mandar-Majene-Mamuju-Palu tidak ada masalah, hanya ada satu titik dari Pare-Pare ke batas Polewali Mandar sedang ada persiapan pekerjaan penanganan transisi. Saat ini kami kebut untuk menutup lubang-lubang sehingga H-10 Lebaran sudah siap digunakan”, kata dia.
Sedangkan jalur ke arah Palopo dari Makassar-Maros-Pare-Pare-Palopo terdapat beberapa paket penanganan pemeliharaan sehingga diberlakukan contraflow di empat titik. Selain itu juga terdapat penanganan jembatan.
"Dari arah Palopo ke Pare-Pare melalui Sidrap ada tiga paket pelebaran jalan yang sedang digali. Kami instruksikan untuk ditutup sehingga tidak mengurangi kapasitas lajur lalu lintas sehingga H-10 sudah tertutup dan siap digunakan," jelasnya.
Lebih lanjut Miftachul menuturkan salah satu akses antar provinsi, yaitu ruas jalan dari Maros menuju Watampone terdapat satu paket pekerjaan jalan layang yang melewati Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dengan total panjang 2,7 km diharapkan H-7 Lebaran sudah dapat dibuka.
Terkait pembangunan jalan layang tol AP Pettarani dipastikan tidak akan mengganggu aktivitas jalan karena hanya ada pemasangan MCB (Moveable Concrete Barrier) yang dilakukan di bahu jalan.
Advertisement