Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kerap menghimbau masyarakat untuk tidak pulang kampung atau mudik dengan menggunakan sepeda motor, melainkan dengan menggunakan moda transportasi bus. Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan di perjalanan.
Pakar kebijakan publik, Agus Pambagyo mengatakan, himbauan ini selalu tidak berjalan efektif lantaran interkoneksi antara angkutan umum belum berjalan dengan baik.
Baca Juga
"Soal memaksa orang tidak naik motor, sudah 10 tahun terakhir ini ada himbauan (untuk menggunakan bus daripada sepeda motor), tapi selalu tidak dikerjakan (oleh Pemerintah) interkoneksi angkutan umum," ujar dia di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Advertisement
Dia menilai, pemerintah boleh saja menghimbau masyarakat untuk naik bus, namun jika angkutan yang nantinya mengangkut pemudik dari terminal ke tempat tujuan tidak tersedia, maka himbauan tersebut mudik tidak akan berjalan.
"Tidak boleh naik motor naik bus, disediakan Kemenhub, BUMN, tapi misalnya sampai di Tegal tidak ada angkutan kota atau angkutan pedesaan ini yang harus dikerjakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," tegasnya.
Selain interkoneksi angkutan umum, dia mengharapkan pemerintah membenahi juga tingkat keamanan serta kenyamanan bagi penumpang di setiap terminal.
"Orang bagaimana jam 2 pagi sampai di terminal, kalau keselamatan juga beres tidak ada preman. Untuk keselamatan, mereka bawa kendaraan pribadi," tandasnya.
Kemenhub Prediksi Jumlah Pemudik Tahun Ini Naik, Seberapa Besar?
Advertisement