Sukses

Harga Emas Mendatar di Tengah Pelemahan Dolar AS

Dalam waktu dekat, masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang membuat harga emas bisa kembali terbatas.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas hampir tidak berubah dipicu pelemahan dolar seiring menyusutnya risiko politik di Italia, meskipun prospek kenaikan suku bunga AS turut membatasi gerak harga logam mulia ini.

Melansir laman Reuters, Selasa (5/6/2018), harga emas di pasar spot emas mendatar ke posisi US$ 1.292,90 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus menetap US$ 2, atau 0,2 persen ke posisi US$ 1,297.30.    

"Dolar adalah faktor nomor 1 untuk emas," kata Marisa Hernandez, Analis Ekuitas Senior logam global dan penambangan Neuberger Berman.   

Dia menambahkan, selain itu dalam waktu dekat, masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang membuat harga emas bisa kembali terbatas. "Namun jika dolar mulai melemah lagi itu adalah penarik kunci untuk harga emas," kata dia.

Pada Jumat pekan lalu, harga emas jatuh setelah AS mengeluarkan data ekonomi yang lebih kuat. Data laporan gaji pekerja menorehkan harapan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga lainnya pada bulan Juni. Memang, harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

Ekuitas juga diperkuat kekhawatiran atas potensi perang perdagangan antara Amerika Serikat dan negara ekonomi besar lainnya, dibayangi retret dalam risiko politik di Eropa dan penguatan data pekerjaan AS.   

Adapun mata uang Euro mengikis kerugian besar bulan lalu dengan bangkit 0,5 persen terhadap dolar seiring meredanya ketegangan politik Italia.    

Di sisi lain, para pemimpin keuangan dari negara sekutu AS terdekat melampiaskan kemarahan terkait pengenaan tarif impor logam oleh Presiden Donald Trump.

 Tonton Video Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Komoditas Lain

Emas harus berjuang untuk memanfaatkan kebuntuan perdagangan, bagaimanapun, sebagai pengalih perhatian tentang prospek suku bunga AS.

Spekulan menaikkan posisi net long mereka di pasa COMEX, membuat kontrak mencapai ke level terkuat sejak akhir April dalam seminggu pada 29 Mei, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.

Adapun harga perak meningkat 0,1 persen menjadi US$ 16,37 per ons. Sementara platinum diperdagangkan turun 0,2 persen ke posisi US$ 897,25 setelah sebelumnya menyentuh level terendah 10 hari di US$ 894,55.

Harga Palladium kehilangan 0,5 persen menjadi US$ 994,47 per ons, setelah sebelumnya ke posisi US$ 1.010,50, tertinggi tiga minggu.