Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengajak semua pihak menjadikan momen bulan puasa untuk menginstrospeksi diri dalam tugas dan perannya masing-masing.
"Semua harus berintrospeksi diri. Pengusaha, mengurangi keinginan untuk ekspansif dan memperbesar keuntungan semata-mata," ujar dia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Meskipun demikian, Enggartiasto pun mengapresiasi para pelaku usaha yang sudah terlibat aktif dalam menyukseskan program pemerintah, terutama menyediakan bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat jelang Lebaran.
Advertisement
Baca Juga
"Terlibat dalam pasar murah. Itu bagian dari kegiatan untuk berbagi setelah selama 11 bukan kumpulan rezeki," tambah dia.
Ia pun berharap momen buka puasa bersama ini dapat mempererat kerja sama antara Pemerintah, DPR RI, dan pengusaha ke depan.
"Memang ini satu tradisi yang baik di negara ini, erat sekali tali silaturahminya, saling undang dan saling mengunjungi," kata dia.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Harga Pangan Akan Naik H-7 Lebaran
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku khawatir harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran akan meningkat. Oleh karena itu, dia memastikan akan menjaga ketersedian stok pangan secara bersama-bersama dengan seluruh stakeholder.
"H-7 adalah kecenderungan harga akan meningkat. Tetapi dengan kita mengawali ini mulai tanggal 9, saya mengharapkan dari saat ini kita mengantisipasi tersedianya memastikan seluruh bahan pokok sudah beres," kata Enggartiasto saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa 5 Juni 2018.
Pengendalian harga bahan pokok di sejumlah pengusaha besar juga menjadi fokus perhatian. "Kemudian juga pengendalian harga jangan sampai ada sekelompok pengusaha yang mencoba kenaikan harga yang berlebihan," imbuhnya.
Meski demikian, Enggartiasto mengungkapkan masalah utama biasanya terjadi pada kenaikan harga beras. Padahal selama ini, pihaknya sudah menegaskan kepada seluruh pedagang di pasar tradisonal agar menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Untuk itu sekali lagi mohon kita pastikan terutama untuk beras. Seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras dengan HET," ujar Enggar
Untuk itu, kata dia, bagi pedagang yang tidak mampu menjual harga beras sesuai dengan HET, pihaknya akan menyediakan harga beras dari Perum Bulog dengan harga jual Rp 8.900 per liter.
"Atau kita sekarang sudah menyiapkan dengan harga Rp 8.900 per liter. Namun kalau yang tidak ada harga beras sejenis Rp 8.900 kami sudah koordinasi dengan Dirut Bulog maka kita salurkan beras tersebut dengan keuntungan yang sudah ditetapkan," ungkapnya.
 Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement