Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Pulau Bali aman untuk dikunjungi wisatawan, meski saat ini Gunung Agung masih berstatus siaga.
Kepala ‎Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengatakan, saat ini Gunung Agung berstatus siaga atau level 3, sehingga masih belum stabil serta berpotensi terjadinya erupsi.
"Erupsi terakhir pada 29 Mei 2018, sebelumnya terjadi pada 19 Mei 2018," ‎kata Kasbani, di Pos Pemantauan Gunung Agung, Karangasem, Bali, Kamis (7/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kasbani, meski Gunung Agung masih ada potensi erupsi, Bali‎ aman untuk dikunjungi wisatawan dengan syarat tidak memasuki zona berbahaya yang radiusnya 4 kilometer (km) dari puncak Gunung Agung.
Pada radius tersebut, tidak ada penduduk yang bermukim. "Aman untuk wisatawan, enggak apa-apa yang penting di luar radius 4 km itu," tuturnya.
‎Kasbani melanjutkan, Gunung Agung berada di ujung timur Pulau Bali, sehingga jika terjadi erupsi kemungkinan abunya tidak menyebar jauh. Namun yang perlu diwaspadai jika aliran lahar dengan cuaca hujan maka aliran akan mengalir ke sungai.
"Gunung aktivitas masih tinggi belum stabil berpotensi terjadi erupsi, zona berbahaya 4 km dari puncak,"‎ tandasnya.
Erupsi Gunung Agung Tak Ganggu Penerbangan ke Bali
Untuk diketahui, Gunung Agung kembali erupsi pada Selasa (29/5/2019). Namun aktivitas vulkanik gunung tersebut tidak sampai mengganggu penerbangan menuju Bali dan sekitarnya.
Kepala Subbagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mia Ermaya mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak mengeluarkan pemberitahuan atau notice to airmen (notam) terkait penutupan bandara atau penerbangan akibat hal ini.
"Belum ada notam," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dengan demikian, lanjut dia, erupsi Gunung Agung tidak berdampak pada penerbangan. "Iya betul (tidak ada dampak)," tandas dia.
Sebelumnya, Gunung Agung kembali erupsi. Gunung setinggi 3.142 mdpl itu teramati mengalami erupsi pukul 05.39 Wita. Dari laporan yang dilansir Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tinggi kolam abu teramati 500 meter dari atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6 mm dan durasi 4 menit 25 detik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement