Sukses

Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Bisa Jadi Objek Wisata Alam

Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) resmi mengoperasikan Terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang. Hal yang menarik dari terminal baru ini adalah mengusung konsep eco-airport. Apa itu?

Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport, di mana bandara direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan prasarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif kepada lingkungan hidup.

Bangunan terminal sebagian besar berdiri di atas air dan dikelilingi kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, dan wetland park area.

"Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodir konteks lahan yang sebelumnya merupakan lahan rawa," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Jumat (8/6/2018).

Pada area bandara juga ditanami 24 ribu bibit mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan yang dapat menghadirkan banyak keistimewaan, baik dari aspek fisik, ekologi, maupun ekonomi.

"Keberadaan hutan mangrove di sekitar bandara nantinya dapat dikembangkan sebagai obyek wisata alam tersendiri," tambah Faik.

Selain itu, bandara ini juga ditargetkan mendapatkan Gold Certificate dari Green Building Council Indonesia (GBCI) di mana saat ini aspek desain Bandara Ahmad Yani sedang dalam proses untuk mendapatkan Gold Certification Design Recognition dari GBCI.

Dalam hal fasilitas, bangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi, serta apron baru yang mampu menampung 12 pesawat.

Selain itu, terminal ini dilengkapi dengan 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan. 

2 dari 2 halaman

Di Atas Air, Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Tampung 6,9 Juta Penumpang

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi PT Angkasa Pura I (Persero) yang telah merealisasikan operasional terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang sebelum tiba masa arus mudik lebaran 2018.

Sehingga terminal baru ini bisa menjadi solusi permasalahan lack of capacity yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir di bandara tersebut.

Terminal baru yang memiliki luas bangunan mencapai 58 ribu meter persegi ini telah meningkatkan kapasitas bandara yang semula hanya mampu melayani 800 ribu penumpang setiap tahun menjadi 6,9 juta penumpang setiap tahunnya. Luasan apron Bandara Ahmad Yani pun kini sudah mampu menampung hingga 12 pesawat.

"Ini merupakan bentuk kontribusi Angkasa Pura I sebagai BUMN dalam merespons perkembangan perekonomian Jawa Tengah, khususnya Semarang. Terminal baru ini hadir sebagai solusi untuk mengurai padatnya kondisi Bandara Ahmad Yani," kata Rini dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (7/6/2018).

Tak hanya itu, terminal baru yang menelan investasi senilai Rp 2 triliun ini juga dilengkapi dengan 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan.

Rini memastikan pada momen mudik lebaran tahun ini, masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas serba modern dan mutakhir di terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.