Sukses

Kemenhub Prediksi H-3 Lebaran Terjadi Kepadatan Lalu Lintas Saat Arus Mudik

Kemenhub menduga, pemudik yang sempat terjebak macet di ruas Tol Cipali pada Minggu pagi ini kini sudah mulai tiba di area Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menduga, pemudik yang sempat terjebak macet di ruas Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) pada Minggu pagi ini kini sudah mulai tiba di area Jawa Tengah. Itu lantaran kepadatan lalu lintas di jalan tol tersebut mulai terurai pada siang hari.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hindro Surahmat melaporkan, posisi arus lalu lintas di Cipali yang sempat menumpuk saat membuka hari kini sudah dalam kondisi lenggang dan lancar.

"Memang tadi malam sampai tadi pagi cukup padat, tadi pagi sempat ada contra flow di Cikampek, dari jam 9-12. Tapi Alhamdulillah setelah itu lancar," aku dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (10/5/2018).

Dia pun memperkirakan, keadaan di Cipali yang kosong itu disebabkan lantaran pemudik yang melintasinya sudah tiba di Jawa Tengah. "Perkiraan kita, kendaraan yang tadi malam dan pagi padat itu sekarang sudah masuk di posisi Jawa Tengah, sehingga kelihatan di Cipali kosong," tambah dia. 

Menurut data, ia mengatakan masih ada potensi pergerakan yang cukup besar di ruas tol Cipali. Jadi masih terbuka kemungkinan kemacetan panjang kembali terjadi dalam rentan waktu H-5 sampai H-1 Lebaran.

Hindro menyatakan, H-3 Lebaran pun bisa jadi merupakan gelombang besar kedua yang terjadi saat arus mudik Lebaran 2018 ini. Hal tersebut karena masih ada beberapa perusahaan yang menahan waktu libur karyawannya hingga H-2 Lebaran.

"Pertimbangannya, baru ada beberapa perusahaan dan pabrik yang baru meliburkan karyawannya H-2. Jadi H-3 malam diperkirakan ada pergerakan," ujar dia.

"Tapi tidak menutup kemungkinan malam ini juga ada pergerakan. Saya kira, mudah-mudahan tidak sebesar tadi malam (Sabtu malam)," tambah Hindro.

 

 

2 dari 2 halaman

Pemudik Lebih Senang Lintasi Jalanan pada Malam Hari

Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) prediksi pemudik lebih senang melintasi jalanan pada saat malam hari.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menyebutkan, Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi bakal ada dua gelombang besar arus mudik. Pertama diperkirakan terjadi pada Jumat malam 8 Juni 2018.

"Tapi enggak terjadi tuh (kemacetan mudik Jumat malam), landai. Baru terjadi kemarin (Sabtu) malam sampai pagi. Ekornya dari Cikampek sampai ke deket Cawang, panjang sekali," ujar dia di Posko Angkutan Lebaran Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu 10 Juni 2018.

Mengantisipasi terjadi lonjakan kepadatan lagi, ia menyampaikan, Kementerian Perhubungan beserta tim akan turun langsung memantau lapangan pada Minggu malam ini.

"Kelihatannya mereka (pemudik) senang jalan malam. Soalnya ini bulan puasa, jadi banyak yang jalan habis Tarawih," kata dia.

Namun begitu, Bambang menyatakan, kendala gelap di kala malam ikut menjadi hambatan tersendiri dalam menerapkan sistem manajemen rekayasa seperti contra flow untuk mengurai kemacetan di dalam tol.

"Contohnya, kita tidak bisa melakukan contra flow karena berbahaya. Kecuali terpepet dan enggak ada jalan lain, baru kita terapkan contra flow. Kalau bisa ada alternatif lain, kita mainkan alternatif lain itu," tutur dia.

"Tapi kalau siang justru kita tidak khawatir, kita berani jadi cepet cair (kepadatan volume kendaraannya). Kalau kemarin malam kita enggak contra flow, terpaksa penyempitan-penyempitan kita buang ke luar tol, nanti baru pada masuk lagi ke dalam tol," Bambang menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â