Sukses

Lebaran, Pemakaian Transportasi Umum Bakal Berkurang di Jakarta

BPTJ memastikan, pelayanan transportasi publik di Jakarta antara lain KRL hingga Trans Jakarta tetap berjalan selama Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan, pelayanan transportasi publik di Jakarta antara lain KRL hingga Trans Jakarta tetap berjalan selama Lebaran, meskipun tingkat pemakaiannya bisa berkurang hingga 60 persen.

Kepala BPTJ, Bambang Prihartono meyakinkan, angkutan umum publik di ibu kota pada saat perayaan Idul Fitri akan tetap berjalan melayani masyarakat seperti hari biasa.

"Justru itu menjadi penting. Ini kita mau bicara perilaku masyarakat supaya mereka mau menggunakan transportasi umum. Apalagi ini sedang menjelang Asian Games," ujar dia di Jakarta, Minggu (10/6/2018).

Dia kembali menekankan, bahwasanya jasa layanan angkutan massal di ibu kota akan tetap berjalan seperti biasa meskipun ada potensi pengurangan jumlah penumpang dalam skala yang besar.

Adapun ia menyebutkan, tingkat keterisian  atau low factor penggunaan transportasi publik di Jakarta akan menurun sekitar 50-60 persen, karena sebagian besar warganya berangkat mudik.

"Sekarang juga sudah libur, apalagi bulan puasa mereka lebih banyak berkegiatannya di rumah dan sekitarnya. Mana liburnya sekarang makin panjang," ujar Bambang.

 

2 dari 2 halaman

Kepadatan Arus Mudik Bakal Terjadi Pada Hari Raya Lebaran

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka kemungkinan baru, yakni puncak kepadatan arus mudik Lebaran 2018 bisa terjadi tiga kali. Adapun salah satunya diprediksi bisa terjadi pada saat hari H Lebaran Idul Fitri.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menyampaikan, Tim Badan Litbang pihaknya telah meneliti sekitar 5 ribu responden melalui media sosial di Hotel Luansa sekitar dua pekan lalu, dan menemukan gelombang arus mudik bisa timbul dalam tiga kesempatan.

"Dari hasil penelitian itu saya menemukan kepadatan bisa terjadi tiga kali. Pertama tanggal 9,8 dan 10 (Juni), lalu 13-14 (Juni), dan pas hari H," ujar dia di kantornya, Minggu 10 Juni 2018.

Prediksi tersebut, ia menuturkan bisa saja terjadi lantaran banyak waktu libur yang diberikan kali ini lebih panjang dibanding Lebaran tahun sebelumnya.

"Sekarang lebih panjang liburnya, jadi bisa saja pemudik sholat Ied dulu di rumahnya. Terus silaturahmi sama kantornya dan lain seterusnya," ujar dia.

Namun begitu, ia sedikit memberikan catatan belum tentu ramalan tersebut tepat. Dia menyatakan, itu disebabkan oleh responden penelitian yang secara rentang usia cenderung variatif.

"Saya masih belum percaya sepenuhnya. Soalnya dari yang ikutan survei juga pas itu ada yang belum berusia matang. Bisa saja mereka isinya asal-asalan," kata Budi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â