Sukses

5 Tips Sukses Bisnis ala Christian Sugiono

Di balik kesuksesan yang kini bisa dipetik, ternyata Christian Sugiono juga menyimpan sepenggal kisah kurang enak saat bisnis yang dirintisnya kurang menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi entertainer dan entrepreneur adalah dua hal berbeda. Namun, bagi Christian Sugiono keduanya bisa berjalan selaras, tanpa harus mengorbankan salah satu. Karier dan bisnis selalu berjalan seirama. Kesuksesan Tian, panggilan akrabnya, telah menginspirasi generasi muda merintis bisnis startup.

Laki-laki tampan kelahiran Jakarta, 25 Februari 1981 ini pada awal karier dikenal sebagai seorang model, aktor film, sinetron, dan iklan di Indonesia. Blasteran Jerman, Jawa, Pontianak, dan Papua ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari seorang ibu Jerman dan ayah Indonesia.

Tian mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Sekolah Charitas. Kemudian dia melanjutkan ke SMU Pangudi Luhur. Sifat kepemimpinan Tian telah kelihatan saat aktif sebagai Ketua OSIS SMU Pangudi Luhur, periode 1998 – 1999.

Selain aktif di organisasi, dia juga menjadi anggota grup musik yang diberi nama Foto. Salah satu kesuksesan band Foto adalah berhasil menempati posisi kedua dalam daftar Indie Lapan dari Radio Prambors tahun 1998. Setelah menyelesaikan sekolah, Tian keluar dari band dan terbang ke negeri ibunya, Jerman.

Pada 2000 – 2006, Tian tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknologi Informasi pada Technische Universität Hamburg. Sayang, sebelum selesai Tian memutuskan pulang ke Indonesia dan merintis karier di dunia entertainment.

Nama Christian Sugiono mulai dikenal publik sekitar 2005 setelah membintangi film Catatan Akhir Sekolah, Jomblo, dan Dunia Mereka. Selain kondang sebagai bintang film dan model, Tian juga dikenal sebagai orang yang memiliki minat dalam bidang teknologi. Khususnya, teknologi internet dan digital di Indonesia.

Untuk kelebihannya ini, Tian bahkan didaulat sebagai Duta Pengetahuan Bebas (2009) dari Departemen Komunikasi dan Informatika. Selain itu, laki-laki berpenampilan kalem ini pun didapuk sebagai Duta Microsoft Windows 7.

Bersama Titi Kamal Membuat Perbedaan Itu Indah

Kendati hubungan istimewanya dengan sesama entertainer Titi Kamal sudah cukup lama diketahui publik, namun pengumuman secara resmi jika keduanya telah menikah pada 26 Februari 2009 cukup mengejutkan. Tepatnya, keduanya menikah di Australia pada 6 Februari 2009.

Kabar pernikahan keduanya sempat menjadi pembahasan ramai. Apalagi, bukan rahasia lagi jika keduanya memiliki keyakinan berbeda. Kontroversi mengapa memilih menikah di Australia pun mengudara.

Namun hebatnya, keduanya mampu membuktikan jika perbedaan itu indah. Pernikahan berbeda keyakinan itu pun berjalan baik-baik saja, bahkan harmonis. Bahkan, mereka adalah salah satu pasangan selebrita paling harmonis di Indonesia dan jauh dari isu miring. Keluarga yang telah dikarunia dua putra menggemaskan ini memang jauh dari sensasi.

Selain dikenal sukses sebagai artis, keduanya juga patut diacungi jempol sebagai pengusaha muda. Setelah menikah, pasangan ini mampu lebih mengembangkan kemampuan bisnis satu sama lain di berbagai bidang. Mulai dari kuliner, kecantikan, hingga bisnis online.

Bersama Sang Istri, aktor sekaligus digital technology entrepreneur ini memiliki beberapa bisnis. Di antaranya Restoran Riung Sari, Warung Tekko, Ayam Jerit, penyewaan Vila De Sugi di Bali, media online malesbanget.com, perlengkapan make-up Kamalia Beauty, hingga Salon Kinclong Hair & Spa.

Bentang Kolaborasi dan Gaet Angel Investor

Ditemui Wormtraders di sela break syuting di daerah Kemang, Jumat (18/5) siang, Tian menjelaskan panjang lebar tentang perkembangan bisnis terbarunya, Cumi.id atau Cuma Minjam sebagai rental marketplace terbaru yang belum lama ini di-launching.

“Kami menyediakan platform di mana orang-orang bisa mendapatkan akses terhadap barang yang dibutuhkan, namun tidak perlu untuk memiliki,” jelasnya mengawali obrolan.

Sebagai contoh, banyak orang saat bepergian jauh harus membeli koper besar. Namun kemudian, setelah pulang traveling, koper tersebut jarang atau bahkan tidak pernah dipakai lagi. Akhirnya, koper itu hanya menambah sesak gudang alias tak berfungsi. Berangkat dari contoh kasus itu, ia pun akhirnya membuat Cumi.id.

Tian tidak sendiri mendirikan perusahaan rintisan barunya ini. Dia berkolaborasi bersama tiga rekan, yakni Yazid Faizin, Pandu Wirawan Arief, dan Fariz Tadjoedin. Sebelum merilis bisnis barunya ini, Tian bersama tiga rekannya itu telah melakukan riset mengenai perilaku konsumen.

“Modal awal merintis bisnis ini kurang lebih Rp 200 jutaan,” lanjut publik figur yang selalu terlihat bugar ini.

Bukan itu saja, Tian juga menyebut berhasil menggaet investasi dari para angel investor (Investor yang memberikan modal untuk bisnis perusahaan rintisan atau yang sedang bertumbuh, biasanya dengan imbalan ekuitas kepemilikan) antara lain, Danny Wirianto, Antonny Liem, Andrew Darwis, dan Reino Barack. Namun, Tian enggan menyebut berapa besaran dana segar yang berhasil diraihnya.

Cumi.id saat ini masih fokus pada pasar utama, Jabodetabek. Selanjutnya, Bali akan mendapat giliran berikutnya. “Secepatnya Bali. Saat ini mitra bisnis Cumi.id jumlahnya ratusan. Target omset penginnya Rp 100 miliar per tahun,” jelas Tian sembari tertawa.

2 dari 4 halaman

Investasi di Pasar Modal

Sukses membangun dan mengembangkan bisnis, tidak membuat Tian berpuas diri. Ke depan, dia akan terus melakukan inovasi bisnis dan membangun bisnis startup lainnya. Di balik kesuksesan yang kini bisa dipetik, ternyata Tian juga menyimpan sepenggal kisah kurang enak saat bisnis yang dirintisnya kurang menguntungkan.

Itu adalah kisah saat Tian pertama kali berinvestasi reksadana di pasar modal tahun 2008. Pada tahun pertama, dia sempat meraih keuntungan memuaskan. Namun, setelah itu dia lebih banyak merugi hingga modal investasinya pun tergerus.

“Ibarat pohon yang buahnya sudah matang tinggal dipetik, eh tiba-tiba buahnya jatuh. Ya, puluhan juta rugi,” kisahnya.

Tak pelak, Tian pun memutuskan vakum selama tiga tahun. Namun, bukan Tian kalau tidak kembali mencoba. Aktor tampan ini kembali membiakkan duitnya di bursa saham. Bedanya, jika dulu dia menggunakan broker asing, kali ini dia lebih memercayakan investasinya melalui broker atau perusahaan sekuritas lokal.

Sayang, lagi-lagi dia tak mau menyebutkan besaran nilai investasinya di reksadana. Menurutnya, kiat untuk berinvestasi di pasar modal bukan lain adalah mengetahui karakteristik pasar saham Indonesia.

“Enggak kapok bisnis di pasar modal. Yang penting kita tahu triknya. Jangan takut kalau kita rugi di awal. Daripada kita untung di awal namun kemudian malah rugi besar,” ungkapnya.

Pada akhir wawancara, Tian tak pelit berbagi tips bagaimana menjadi pebisnis sukses kepada Wormtraders. Mari kita simak:

 

3 dari 4 halaman

Passion

Menjadi pebisnis ternyata bukan hanya soal modal. Namun, tak kalah penting adalah harus punya visi, misi, dan konsep yang kuat. Apa pun yang terjadi di perusahaan Anda di kemudian hari atau hidup dan matinya bisnis ada di tangan Anda.

Bagi Anda yang berencana berbisnis, ciptakanlah bisnis sesuai passion. Lebih tepatnya, mengikuti kemampuan atau pengetahuan di bidang yang benar-benar diminati adalah salah satu kunci kesuksesan.

Rencana

Bicara bisnis, artinya Anda harus memiliki rencana yang sudah disusun sebelumnya. Tian menyarankan, dalam berbisnis sebaiknya tak hanya mengikuti tren yang sedang booming saat ini. Sebab, jika suatu saat tren itu hilang, Anda tidak akan enjoy menjalaninya.

Solusi

Bila ada kendala dalam bisnis, segera evaluasi dan cari akar permasalahan yang ada dan segera temukan solusi. Sebisa mungkin, tak menunda menyelesaikan masalah yang ada.

 

4 dari 4 halaman

Lawan rasa malas

Tian menegaskan, tekun adalah salah satu kunci kesuksesan seorang pengusaha. Oleh karena itu, lawan rasa malas saat rasa itu datang. Lakukan pekerjaan dengan tekun dan ulet demi hasil yang maksimal.

Rekan Kerja

Satu hal lainnya yang tak kalah penting, bahkan penting, adalah memilih partner atau rekan kerja yang Anda yakini dan bisa dipercaya.

Pilihlah rekan bisnis dengan tujuan sama agar tak ada masalah di kemudian hari. Bila visi dan misi sudah berbeda sejak awal, sulit menyatukan setiap perencanaan bisnis.

Sumber:  www. wormtraders.com

Video Terkini