Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengoperasikan 4 kereta sleeper yang semuanya dirangkaikan di KA Argo Bromo Anggrek dengan rute Gambir Jakarta - Pasar Turi Surabaya.
Kereta sleeper ini merupakan yang pertama di Indonesia. Namun di beberapa negara tetangga sebenarnya sudah mengoperasikan kereta sleeper dengan berbagai model. Menariknya, kereta sleeper yang digunakan oleh KAI ini merupakan buatan anak bangsa, yaitu PT INKA (Persero).
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, apa yang dilakukan KAI dan INKA ini merupakan bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini sekaligus kembali membuktikan bahwa industri kereta api di Indonesia terus berkembang.
Advertisement
Baca Juga
"Kita harus bangga karena ini buatan INKA, kita sendiri terus bersinergi sehingga bangsa mampu membuat kereta," kata Edi di Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Dalam pengoperasian perdana kereta sleeper ini, langsung disambut baik bagi para pengguna kereta api dan pemudik. Terbukti meski harganya Rp 900 ribu per orang, tiket kereta sleeper ini sudah ludes terjual.
Meski begitu Edi mengaku tidak akan terlena. Pihaknya ingi menjadikan kereta sleeper ini untuk pelayanan jangka panjang. Sehingga masa uji coba KA sleeper ini selama satu bulan.
"Kita test market dulu, kalau masyarakat menghendaki, kita bisa perbanyak, makanya untuk saat ini belum kita tambah, kalau permintaan banyak baru kita tambah," tambah Edi.
Saat ini empat kereta sleeper ini hanya melintas kota-kota besar di wilayah jalur KA utara. Tak menutup kemungkinan, jika banyak peminat dan pasarnya bagus, KAI akan menambah rangkaiaj untuk dioperasikan di jalur KA lintas selatan.
Tiket Habis Terjual
Harga tiket kereta sleeper meski mencapai Rp 900 ribu untuk sekali jalan pada masa promo tetap diminati masyarakat. Ini ditunjukkan dari tiket yang sudah habis terjual hingga hari H Lebaran.
Kereta sleeper menampung 18 penumpang dalam satu gerbong pada rangkaian KA Argo Anggrek relasi Stasiun Gambir - Stasiun Surabaya Pasarturi (pp).
Edi menyatakan tiket dengan harga promo Rp 900 ribu sudah habis terjual untuk perjalanan sampai Idul Fitri. Kendati demikian, dia mengaku tidak ingin terlena sebab bisa saja antusias penumpang tidak akan berlangsung lama.
"Tapi ini kami coba dulu, sebulan promosi. Baru setelah sebulan itu kami terkecoh dengan orang-orang yang pesan karena excited saja. Soalnya kami untuk investasi jangka panjang. Kalau nanti sudah investasi, tapi ternyata penumpangnya susut, jangan begitu," kata Edy.
Sementara itu, tiket untuk arus mudik pada 15, 16, dan 17 Juni masih tersisa tiga kursi lagi. Untuk arus balik, tiket masih tersedia kecuali pada 18 dan 22 Juni semua kursi sudah dipesan.
Edy mengungkapkan, besaran tarif normal nonpromo atau sebulan kemudian belum ditentukan. Penentuan tarif akan sangat ditentukan oleh animo penumpang selama masa promo. Tarif normal, kata dia, bukan tidak mungkin bisa menjadi lebih rendah dari tarif promo saat ini, yaitu Rp 900 ribu.
"Makanya kami lihat animo masyarakat dulu, nanti baru setelah itu dilihat apakah bisa diturunkan lagi atau tidak. Nanti kami lihat berapa tarif yang paling pantas," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement