Sukses

Menko Luhut Jagokan Brasil di Piala Dunia 2018

Goldman Sachs menyebut Brasil sebagai pemenang turnamen Piala Dunia 2018 di Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Demam piala dunia melanda seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Mantan Menko Polhukam tersebut mengaku bahwa dirinya cukup menggemari aktivitas menonton pertandingan sepak bola. "Saya suka bola," kata Menko Luhut seperti ditulis Sabtu (16/6/2018). 

Menko Luhut mengaku punya tim yang selalu dia jagokan sedari kecil yaitu tim Brasil. "Dari dulu saya hobi Brasil." tutur dia. 

Di Timnas Brasil saat ini Luhut mengidolakan pemain muda mantan jugador FC Barcelona yang saat ini merumput di PSG, yaitu Neymar Jr. "Neymar bagus ya," ungkapnya.

Kendati demikian, Menko Luhut sedikit pesimistis mengenai masa depan Tim Tango di Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia ini. "Saya masih tetap Brasil sih, tapi kayaknya Brasil agak repot nih." tutup dia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Goldman Sachs: Brasil Juara Piala Dunia 2018

Perusahaan investasi tenar Goldman Sachs memprediksi hasil Piala Dunia 2018. Mereka menyebut Brasil sebagai pemenang turnamen di Rusia.

Menurut kalkulasi Goldman Sachs, Brasil akan mengalahkan Jerman di final untuk memenangkan gelar keenam Piala Dunia.

"Kami menggunakan 200 ribu model data dan mensimulisasikan satu juta hasil pertandingan untuk menentukan juara. Hasilnya adalah Brasil," tulis Goldman Sachs dalam keterangan resminya.

Penelitian Goldman Sachs hanya sebatas prediksi. Terbukti, perkiraan mereka tidak sesuai kenyataan pada dua kesempatan sebelumnya.

Perusahaan berbasis Amerika Serikat itu memilih Brasil (Piala Dunia 2014) dan Prancis (Piala Eropa 2016) sebagai pemenang turnamen besar. Namun, yang hadir sebagai juara adalah Jerman (Piala Dunia 2014) dan Portugal (Piala Eropa 2016).

"Sepak bola merupakan olahraga unik dan sulit diprediksi. Berdasar pertimbangan itu pula, Piala Duniakali ini bakal menarik disaksikan," papar Goldman Sachs.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: