Sukses

Konsumsi Listrik Turun Selama Libur Lebaran

Konsumsi listrik selama libur Lebaran menurun disebabkan oleh banyak industri sebagai konsumen listrik terbesar yang menutup operasi saat libur.

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi listrik selama libur Lebaran menurun. Hal ini disebabkan oleh banyak industri sebagai konsumen listrik terbesar yang menutup operasi untuk libur Lebaran.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto W.S mengatakan, pada hari biasa, daya mampu pembangkit Sistem Jawa Bali (SJB) mencapai 33.621 MW dengan beban puncak sebesar 25.880 MW.

Sedangkan pada periode libur Lebaran, daya mampu pembangkit SJB sebesar 28.148 MW. Jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak yang mencapai 16.069 MW.

‎"Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, kehandalan sistem harus dijaga," ujar dia di Jakarta, Minggu (17/6/2018).

Dalam rangka menjaga keandalan listrik selama libur Lebaran, PLN melalui PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menyiagakan sebanyak 1.616 personil teknis dan non-teknis dikerahkan untuk menjaga pasokan listrik.

"PLN sudah siap siaga. Ini sudah pekerjaan rutin kita sebetulnya. Tetapi tetap terus kita update dan energize supaya teman-teman (PLN) terus semangat ingat akan tugas-tugasnya bahwa kita ingin bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat merayakan Idul Fitri dengan senang, bahagia dan damai. Untuk itu, PLN harus siap siaga 24 jam/7 hari,” ujar dia.

‎Adapun strategi operasi sistem distribusi yang dilakukan oleh PLN Disjaya antara lain, pertama, mengupayakan tidak ada pekerjaan pemeliharaan selama periode siaga Idul Fitri. Pekerjaan pemeliharaan hanya dilakukan dalam keadaan darurat atau perbaikan kerusakan.

Kedua, memastikan seluruh jaringan dalam kondisi normal operasi. Ketiga, ‎memperkuat piket siaga dengan menambah personil petugas yang bekerja selama 24 jam secara shift dan penguatan pelaksanaan di lapangan selama periode siaga.

"Keempat, Mempersiapkan pasukan siaga DEYANSUS 123 (pelayanan teknik khusus PLN) beserta peralatan pendukungnya, seperti Uninterruptible Power Supply (UPS), Genset, Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Kabel Bergerak (UKB) dan peralatan lainnya," kata dia.

Kelima, mempersiapkan peralatan SCADA dan alat telekomunikasi. Keenam, m‎emonitor secara khusus kelistrikan di tempat-tempat ibadah, tempat fasilitas transportasi dan rumah sakit.

 

2 dari 2 halaman

Konsumsi Listrik Turun 50 Persen di DKI Jakarta

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penurunan konsumsi listrik di DKI Jakarta sebesar 50 dari hari biasanya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mudik Lebaran.

"Banyaknya warga Jakarta yang pulang ke kampung halaman dan liburnya aktivitas industri dan bisnis berdampak pada penurunan konsumsi listrik sekitar 2.500 Mega Watt (MW) atau 50 persen dari hari biasanya," demikian disampaikan Kementerian ESDM dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu 17 Juni  2018.

Meski begitu, PLN Dis Jaya tetap menyiagakan 1.616 personil selama 24 jam penuh di 18 lokasi area kantor distribusi PLN di seluruh Jakarta guna mengamankan pasokan listrik.

Puncak perayaan Idul Fitri pun berjalan aman lantaran disokong dengan sistem keandalan listrik nasional yang mumpuni. Tercatat daya mampu sistem kelistrikan nasional pada hari raya Idul Fitri sebesar 30.896,23 MW.

"Sementara beban puncak hanya 26.459,58 MW. Cadangan operasi dari sistem kelistrikan nasional mencapai 4.373,52 MW," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: