Sukses

PLN Imbau Warga Bayar Tagihan Listrik Sebelum Tanggal 20

PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat yang mudik untuk membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20. Hal ini guna menghindari denda.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat yang mudik untuk membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20. Hal ini guna menghindari denda keterlambatan tagihan listrik.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto W.S mengatakan, terkait dengan tradisi mudik Lebaran, PLN mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan di masing-masing tempat tinggalnya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat terkait kelistrikan rumah selama mudik ke kampung halaman, seperti mematikan serta mencabut semua peralatan listrik sebelum meninggalkan rumah. Bila perlu pasang sensor penerangan agar lampu menyala dengan efisien.

"Bagi pelanggan listrik pascabayar, pastikan tagihan listrik sudah lunas sebelum tanggal 20 agar terhindar dari denda keterlambatan dan pemutusan listrik akibat keterlambatan pembayaran," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/6/2018).

Sedangkan bagi pelanggan listrik prabayar, pastikan token listrik sudah terisi cukup hingga akhir masa mudik agar Iampu penerangan rumah tetap menyala dan alarm token kWh meter tidak berbunyi.

Jika masyarakat ingin mendapatkan informasi layanan PLN atau menyampaikan pengaduan, lanjut dia, Contact Center PLN 123 siaga 24 jam nonstop setiap hari yang dapat diakses melalui telepon (kode area) 123, media sosial Facebook PLN 123 dan Twitter@pln_123, email pln123@pln.co.id serta website ‎www.pln.co.id. 

Selain Contact Center 123, kini PLN juga telah menghadirkan layanan dalam genggaman melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh secara gratis melalui Play Store maupun AppStore.

"Menghubungi layanan Contact Center PLN 123 apabila membutuhkan layanan seputar kelistrikan. Layanan ini tersedia 24 jam 7 hari dalam seminggu," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Konsumsi Listrik Turun 50 Persen di Jakarta

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penurunan konsumsi listrik di DKI Jakarta sebesar 50 dari hari biasanya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mudik Lebaran.

"Banyaknya warga Jakarta yang pulang ke kampung halaman dan liburnya aktivitas industri dan bisnis berdampak pada penurunan konsumsi listrik sekitar 2.500 Mega Watt (MW) atau 50 persen dari hari biasanya," demikian disampaikan Kementerian ESDM dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu 17 Juni  2018.

Meski begitu, PLN Dis Jaya tetap menyiagakan 1.616 personil selama 24 jam penuh di 18 lokasi area kantor distribusi PLN di seluruh Jakarta guna mengamankan pasokan listrik.

Puncak perayaan Idul Fitri pun berjalan aman lantaran disokong dengan sistem keandalan listrik nasional yang mumpuni. Tercatat daya mampu sistem kelistrikan nasional pada hari raya Idul Fitri sebesar 30.896,23 MW.

"Sementara beban puncak hanya 26.459,58 MW. Cadangan operasi dari sistem kelistrikan nasional mencapai 4.373,52 MW," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â