Sukses

Bandara Kertajati Bakal Tersambung Tol Cisumdawu Akhir 2019

Bandara Kertajati akan tersambung dengan Tol Cisumdawu pada akhir 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akan dapat tersambung dengan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau tol Cisumdawu pada akhir 2019.

Bandara Kertajati telah mulai beroperasi secara komersial sejak Mei 2018.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Cisumdawu akan disambung menuju Bandara Kertajati, sehingga memudahkan masyarakat Jawa Barat yang hendak berpergian dengan pesawat.

"Itu nanti kalau sudah ada Tol Cisumdawu, akan sampai ke sana (Bandara Kertajati). Tol Cisumdawu nanti juga ada dampaknya ke Kertajati, sehingga bisa kita manfaatkan Cisumdawu," jelas dia di Jakarta, Kamis (21/6/2018).

Tol Cisundawu merupakan jalan bebas hambatan sepanjang 61,6 km yang memiliki terowongan sejauh 472 meter dengan diameter 14 meter.

Selain itu, jalan tol ini terdiri dari enam seksi, antara lain Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan.

Pembangunan Tol Cisumdawu ini dikerjakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Adapun Seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan Seksi III-VI diambil oleh BUJT.

Lebih lanjut Menteri Basuki memperkirakan, pengerjaan Tol Cisumdawu paling cepat bakal selesai akhir tahun depan.

"Kira-kira 2019 akhir mungkin, kalau enggak 2020. Tapi paling cepat akhir 2019 (Tol Cisumdawu)," tutur dia.

2 dari 2 halaman

Terowongan Tol Pertama RI Selesai Dibangun Akhir 2018

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pengerjaan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) di Desa Cilengser, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 26 April 2018. Berikut penjelasan progres pembangunan Tol Cisumdawu. 

Basuki mengatakan, pembebasan lahan Seksi 2 Fase I yang menghubungkan Ranca Kalong-Ciherang sepanjang 6,35 km telah tuntas 100 persen. Sementara pengerjaan Seksi 2 Fase II Ciherang-Sumedang sepanjang 10,7 km baru rampung 83 persen.

"Panjang total (Tol Cisumdawu) sekitar 60 km. Ini yang Seksi 2 sepanjang 17 km, termasuk terowongan. Mudah-mudahan terowongan selesai Agustus 2018," ujar dia kepada wartawan usai meninjau Tol Cisumdawu di Sumedang, hari ini. 

Terowongan atau tunnel ini adalah sebuah lorong menembus bukit dengan panjang 472 meter. Secara progres, sisi kiri terowongan sudah tembus 380 meter, dan diproyeksikan tembus total pada Agustus 2018. Sementara untuk yang sisi kanan, pengerjaan baru menembus 290 meter, dan direncanakan selesai pada Desember tahun ini.

Basuki menjelaskan, target penyelesaian konstruksi terowongan tol Cisumdawu molor dari Juni ke Agustus lebih disebabkan karena adanya rintangan teknis berupa kondisi tanah yang terhitung sulit digarap.

"Ini karena kondisi tanahnya, sehingga kalau dikeruk mudah longsor dan airnya mengalir terus. Yang lainnya kan lempungan. Kalau ada sisipan forus, airnya mengalir ke situ. Jadi harus hati-hati dan progresnya lebih lama," tuturnya.

Adapun pembangunan Seksi 2 Tol Cisumdawu ini merupakan porsi pemerintah dengan bantuan dana pinjaman dari China. Secara keseluruhan, nilai kontrak pengerjaan Tol Cisumdawu Seksi 2 sebesar Rp 3,5 triliun, di mana sebanyak Rp 890 miliar disisihkan untuk membuat terowongan.

Pembuatan terowongan dilakukan oleh empat kontraktor, yakni Metallurgy Corporation of China (MCC), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya, dan PT Nindya Karya (Persero).

Basuki menyatakan, meskipun ada keterlambatan pengerjaan Tol Cisumdawu, namun proyek masih bisa terus dilanjutkan dengan aman.

"Buat saya enggak masalah, yang penting masih dalam penanganan," tandas dia.