Sukses

Ancaman Mogok Pilot Garuda Indonesia Bukan Karena Gaji

Pemerintah menargetkan penyelesaian sengketa pegawai dan manajemen Garuda selesai pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengatakan penyelesaian sengketa antara manajemen Garuda Indonesia dan pekerja masih terus berlangsung. Hal ini dimediasi oleh Satuan Tugas (Satgas) dari berbagai instansi terkait. 

Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, mediasi itu dilakukan oleh tim Satgas  yang beranggotakan Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN.

Targetnya akan  akan selesai dalam minggu ini. Lebih cepat dari target sebelumnya yang harus selesai di minggu pertama Juli 2018.

"Targetnya Jumat ini selesai. Sepertinya bisa," ungkap Purbaya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Ia menjelaskan, beberapa persoalan yang ditemukan lebih merupakan persoalan prosedural terkait perjanjian antara pegawai maupun pilot Garuda Indonesia dan manajemen.

"Sama sekali gaji tidak ada (masalah). Mungkin ada beberapa kebingungan karena ada beberapa prosedur yang belum clear," kata dia.

"Nanti ke depannya kita coba prosedur-prosedur itu clear. Perjanjian kerja sama pegawai sama perusahaan. Ini sudah habis 2017, PKB (perjanjian kerja bersama). Jadi harusnya kan tetap berlaku, tapi ada kebingungan apakah diperpanjang, sehingga ada beda pendapat. Sehingga kita bereskan aja di samping masalah lainnya," Purbaya menambahkan. 

Ia pun berharap, proses penyelesaian sengketa ini dapat berlangsung dengan lancar, sehingga tidak perlu timbul pergolakan, semisal ancaman untuk kembali mogok kerja.

"Kita coba usahakan supaya mereka tidak mogok kerja. Sekarang kita dengarkan. Bahkan Menko (Maritim) sudah ketemu mereka secara langsung beberapa kali. Menhub juga sama. Menteri BUMN juga sama, sudah mengirimkan utusannya untuk dengar keluhan mereka. Saya sih melihat ini bisa dicari titik tengahnya," tandasnya.

 

Reporter : Wilfridus Setu Embu 

Sumber : Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Belum Ada Titik Terang, Mediasi Mogok Pilot Garuda Masih Alot

Polemik yang terjadi di tubuh Garuda Indonesia antara manajemen dengan karyawan yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) masih belum menemui titik temu. Hal ini menyusul pertemuan antar kedua belah pihak yang di mediasi oleh Satgas bentukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, hari ini (25/6/2018).

Pertemuan mediasi ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, hingga perwakilan dari Kantor Staf Presiden.

"Melanjutkan pembahasan di Satgas yang lalu. Jadi melakukan mediasi antara manajemen dengan pihak sekretariat bersama Sekarga," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury saat ditemui usai pertemuan di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin ini. 

Akan tetapi, pertemuan kali ini masih belum menemukan kejelasan. Pahala mengungkapkan, masih akan ada beberapa pertemuan lanjutan supaya solusi yang dihasilkan betul-betul bisa diterima oleh kedua belah pihak.

"Tentunya bahwa kita betul-betul ingin mencari satu kondisi yang bisa diterima semua pihak tentunya. Jadi mudah-mudahan dalam waktu sebelum akhir minggu pertama Juli, kita sudah bisa bertemu dalam satu pemahaman yang sama," ujarnya.

Pahala mengakui, dalam pertemuan tersebut Menko Luhut Binsar Pandjaitan berpesan agar semua pihak bisa mencari solusi bersama yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak.

"Tentunya kalau dari pihak manajemen Garuda selalu terbuka untuk bisa berdiskusi mencari titik temu, apakah terkait dengan kebijakan perusahaan, kebijakan SDM, kita membuka diri," mantan Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk itu. 

Meski tengah terjadi kemelut, Pahala memastikan pelayanan Garuda Indonesia kepada pelanggan tidak akan berkurang.

"Yang penting adalah layanan kepada masyarakat masih kita jaga bersama agar tidak terjadi gangguan. Bagaimana kita bisa memberikan pelayanan terbaik," tegas Pahala Mansury.

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com