Sukses

Terkuak, 3 Fakta Mengejutkan Trofi Piala Dunia

Mau tahu proses pembuatan Trofi Piala Dunia hingga fakta-faktanya? Simak infonya di sini.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kali selama 60 tahun, Italia absen dari ajang Piala Dunia atau FIFA World Cup. Namun, jejak Italia selalu terasa lewat trofi Piala Dunia yang rupanya dibuat dari wilayah Paderno Dugnano, kota kecil dekat Milan.

Ya, Italia tak perlu begitu bersedih. Masih selalu ada jejak negara mafioso itu dalam ajang sepak bola bergengsi empat tahunan ini. Di wilayah Paderno Dugnano, sebuah kota kecil dekat Milan, Italia, rupanya trofi yang saat ini diperebutkan para pesepakbola bergengsi dunia dirancang dan dibuat.

Terdapat sebuah pabrik dengan cat warna pink. Di depannya terdapat plakat bertuliskan Stabilimento Artistico, SRL Bertoni, Medaglie-Coppe Distintivi-Smalti Trofei-Targhe. Atau Pendirian Artistik, SRL Bertoni, Medali-Piala Lencana-Smalti Piala-Plakat.

Trofi asli FIFA World Cup terbuat seluruhnya dari emas 18 karat dengan dasar perunggu. Piala ini memiliki berat 6,142 kilogram dan tinggi 36,8 sentimeter. Trofi tersebut diperkenalkan pada 1974 dan didesain oleh Silvio Gazzaniga, seorang seniman Italia yang berhasil memenangkan sayembara desain trofi Piala Dunia, mengalahkan 52 pesaing.

Trofi tersebut memperlihatkan dua atlet tengah mengangkat bola dunia. Di bagian dasar terdapat tulisan FIFA World Cup.

Desainer trofi ini menyebut, dia ingin membuat trofi dengan desain universal. Dia terinspirasi dari dua unit, yaitu kemenangan atlet dan dunia, sehingga terbentuklah trofi seperti yang ada saat ini. Di Paderno Dugnano inilah, setiap empat tahun sekali, trofi asli itu dipoles ulang untuk ditampilkan pada final Piala Dunia.

2 dari 5 halaman

Proses Pembuatan Trofi

Badan kuningan dari trofi dipahat secara hati-hati untuk menghilangkan sisa-sisa material. Setelah proses pemahatan selesai, trofi tersebut melewati proses ‘pemandian’.

Pertama, trofi dicuci beberapa kali untuk menghilangkan debu bekas pahatan. Lalu di bagian akhir pemandian, trofi tersebut secara hati-hati dibersihkan menggunakan air sulingan.

Akhirnya, tampaklah sebuah trofi dengan dasar perunggu berhias marmer berwana hijau. Trofi ini kemudian dilapisi furnish Zapon untuk menjaganya tetap mengkilap dan tak mudah lecet. Trofi tersebut kemudian dikeringkan, dibersihkan, dan dicek detailnya sekali lagi.

Sedangkan untuk medali, para pemahat ahli dari perusahaan trofi dan medali asal Italia, GDE Bertoni, dengan sangat detail membuat cetakan medali FIFA World Cup. Setelah melalui proses pencetakan, penghalusan, dan pemolesan, medali-medali emas tersebut lalu dicek dan dibersihkan menggunakan alkohol dengan sangat hati-hati.

3 dari 5 halaman

Trofi Bernilai Miliaran

Piala Dunia 2018 tengah berlangsung di Rusia. Sebanyak 32 negara memperebutkan trofi Piala Dunia melalui deretan pertandingan dari babak penyisihan grup hingga babak final. Trofi Piala Dunia yang dibuat khusus oleh Silvio Gazzaniga itu bernilai sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 280 miliar.

Pada babak final, pemahat bersiap menatahkan nama negara pemenang pada trofi. Ya, nama negara pemenang akan diukir di bawah trofi. Selanjutnya, trofi tersebut akan dibawa pulang ke negara pemenang, sekaligus menjadi simbol dan lambang kebanggaan bagi tim juara.

4 dari 5 halaman

3 Fakta Trofi Piala Dunia

1. Dewi Nike

Trofi Piala Dunia pertama diberi nama oleh Presiden FIFA ketiga, Julies Rimet. Petinggi Federasi Sepak Bola Dunia berdarah Prancis ini menjadi orang yang bertanggung jawab untuk membuat dan menyelenggarakan gelaran Piala Dunia, setelah dia lolos dalam pemilihan suara untuk memulai kejuaraan sepak bola global pada 1929.

Trofi pertama didesain Abel Lafleur dengan desain Dewi Kemenangan Yunani, Nike. Bentuk dari trofi seperti seorang perempuan yang sedang memanggul sebuah cawan. Perempuan itu memiliki sayap seperti seorang peri.

Trofi ini terbuat dari bahan perak murni berlapiskan emas yang terkenal dengan julukan ‘The Golden Goddness’. Nama tersebut diubah untuk menghormati Presiden FIFA ketiga. Setelah pelaksanaan Piala Dunia kedua pada 1946, nama trofi tersebut berganti menjadi Piala Jules Rimet.

2. Pernah Dicuri

Pada 1966, tepatnya pada 22 Maret 1966, piala tersebut hilang saat dipamerkan di Westminster Central Hall, Inggris. Atau, empat bulan sebelum negara ini menjadi tuan rumah turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat ini.

Dua hari kemudian setelah pencurian tersebut, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menerima paket dari orang tidak dikenal berisikan bagian atas trofi. Bersama paket tersebut dikirimkan juga sepucuk surat dengan pesan sang pencuri menginginkan tebusan trofi dengan sejumlah uang.

FA dan kepolisian Inggris merancang strategi menjebak pencuri dan pada akhirnya cara tersebut berhasil. Pada 27 Maret, pelaku diketahui bernama Edward Betchley. Hanya saja, penangkapan Edward tidak sepenuhnya membuka kebenaran tentang keberadaan trofi tersebut.

Namun, di South London, seekor anjing bernama Pickles menemukan trofi tersebut yang terbungkus koran. Dave Corbett, pemilik anjing, mengembalikan piala tersebut dan Pickles mendapatkan suplai makanan seumur hidupnya.

5 dari 5 halaman

3. FIFA Piala Dunia

Pada hajatan Piala Dunia 1974, trofi baru pun didesain dan dibuat. Dari banyak desain, akhirnya terpilihlah satu pemenang.

Pemenangnya bukan lain pematung asal Italia, Silvio Gazzaniga. Satu dari dua desain yang dia kirimkan terpilih jadi pemenang. Dan, jejak Gazzaniga yang mewakili Italia terpatri hingga kini di setiap gelaran Piala Dunia. Bukan itu saja, Gazzaniga juga tampil sebagai perancang trofi Piala UEFA dan Piala Super UEFA.

Sebelumnya, trofi akan diboyong oleh negara pemenang. Namun, demi menjaga keamanan, hal tersebut tidak lagi dilakukan. Kini, pemenang cukup membawa pulang replika piala yang terbuat dari perunggu berlapis emas. Trofi Piala Dunia asli tetap disimpan di FIFA World Football Museum di Zurich, Swiss.

Sumber : www.wormtraders.com