Sukses

Ketua DPR Ingatkan Rupiah yang Terus Terpuruk

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengakui jika merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dipengaruhi beberapa hal termasuk faktor eksternal.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta berbagai pihak atau lembaga negara dan kementerian untuk bertindak mengatasi melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (AS).

Pada penutupan hari ini, kurs rupiah di Bank Indonesia berada di posisi 14.332 per Dolar AS. Sementara di Pasar Spot‎ di angka Rp 14.303 per Dolar AS.

Dia mengakui jika merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dipengaruhi beberapa hal termasuk faktor eksternal. Seperti perang dagang antara Amerikadan China yang semakin meningkat, hambatan perdagangan di India dan Uni Eropa, serta kenaikan harga minyak mentah dunia.

Dengan kondisi yang ada, bagi dia harus ada sejumlah hal yang harus dilakukan lembaga negara menyangkut masalah itu. Himbauan ini antara lain ditujukan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas fiskal serta moneter.

"Kemenkeu dan BI harus berkomitmen dalam menyiapkan solusi dan langkah-langkah mitigasi agar pergerakan kurs dapat kembali normal serta lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang mempengaruhi," kata dia di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Politikus Golkar itu mengatakan, kedua lembaga itu wajib mengingatkan diri sendiri, bahwa stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting.

Dia pun berharap Komisi XI DPR yang membidangi masalah keuangan, segera mengontak mitra kerjanya itu untuk segera bergerak.

‎Selain itu, dia mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memberikan insentif ekspor. Baginya, hal demikian perlu dilakukan guna mendapatkan surplus perdagangan dan mengurangi neraca keseimbangan primer negatif.

Di sisi lainnya, diharapkan ada langkah dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Baginya, lembaga itu harus lebih proaktif dan progresif dalam melakukan hubungan kerjasama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju. Utamanya agar para pengusaha mereka datang menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal ini guna meningkatkan investasi ke dalam negeri. Arus modal masuk akan membantu memperbaiki nilai tukar Rupiah.

"Saya mengharapkan agar komisi di DPR terkait, seperti Komisi VI agar mengingatkan lembaga terkait mengenai masalah ini," tukas dia.

2 dari 2 halaman

BI Harap Gerak Rupiah Stabil Usai Kenaikan Suku Bunga Acuan

Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum beranjak dari 14.000 per dolar Amerika Serikat. Pergerakan kurs tercatat sempat menyentuh Rp 14.400 per USD, Jumat (29/6/2018). Nilai tukar rupiah ini melemah 3,44 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir pada Mei 2018. 

Sementara dibandingkan dengan akhir Desember 2017, rupiah melemah sebesar 5,72 persen (year to date/ytd), lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brazil, dan Turki. 

Rapat Gubernur Bank Indonesia (BI) pun telah memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Kenaikan tersebut diharapkan mampu menghentikan laju pelemahan rupiah.

"Bank Indonesia meyakini sejumlah kebijakan yang ditempuh tersebut dapat memperkuat stabilitas ekonomi khususnya stabilitas nilai tukar Rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Keputusan kenaikan suku bunga tersebut juga merupakan langkah lanjutan Bank Indonesia untuk secara pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perubahan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

"Kebijakan tersebut tetap ditopang dengan kebijakan intervensi ganda di pasar valas dan di pasar Surat Berharga Negara serta strategi operasi moneter untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pasar uang Rupiah dan pasar swap antarbank," ujar Perry. 

Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Live dan Produksi VOD