Liputan6.com, Sidrap - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian tiga pembangkit listrik di Sulawesi Selatan. Pasokan listrik dari ketiga pembangkit tersebut bisa melistriki sekitar 1,1 juta rumah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pembangkit listrik yang diresmikan Jokowi merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 Mega Watt (MW).
Advertisement
Baca Juga
Pembangkit tersebut, dapat melistriki 150 ribu rumah untuk daya 450 volt amper (va). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga tenaga angin yang pertama beroperasi di Indonesia.
"Di lokasi ini telah dibangun dan selesai PLTB 75 MW ini PLTB komersial pertama dibangun di Indonesia," kata Jonan, saat meresmikan pengoperasian beberapa pembangkit listrik, di Sidrap, Senin (2/7/2018).
‎Selain PLTB Sidrap, pembangkit lain yang resmi beroperasi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Jeneponto, Sulawesi Selatan, berkapasitas 2X100 MW. Pembangkit bagian dari program 35 ribu MW yang dibangun PT PLN (Persero) tersebut bisa memasok listrik ke 400 ribu rumah.
"Kami juga melaporkan ada PLTU Punagaya di Jeneponto 2X100 bagian 35 ribu bisa mengaliri listrik 400 ribu rumah," ‎tuturnya.
Jonan melanjutkan, Jokowi juga meresmikan PLTU Jeneponto Ekspansi 2X135 MW. Listrik pembangkit ini terletak bersebelahan dengan PLTU Punagaya yang bisa melistrik sekitar 500 ribu rumah.
‎"Untuk IPP ekspansi 2X135 MW dapat mengaliri listrik 500 ribu rumah dibangun 3 tahun, total pasokan bisa melistriki 1,1 juta rumah baru," tandasnya.
Tonton Video Menarik Ini:
Â
Jokowi: Potensi Listrik RI Tidak Hanya PLTU
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia mengoptimalkan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan‎ (EBT). Langkah ini agar tidak terus mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Jokowi mengatakan, Indonesia tidak hanya memiliki potensi kelistrikan yang bersumber dari PLTU saja tet‎api juga EBT. Ini diantaranya energi panas bumi, air, surya dan angin.
Sebab itu dia mendorong EBT terus dikembangkan. "Kita miliki potensi tidak hanya pembangkit listrik tenaga uap dari batubara, tapi kita juga memiliki ke depan yang terus akan didorong untuk energi baru terbarukan," kata Jokowi, saat meresmikan pengoperasian beberapa pembangkit listrik, di lokasi PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2018).
Dia mengungkapkan, potensi EBT Indonesia sangat besar. Contohnya energi angin yang terdapat ‎dari Selatan Jawa sampai ke timur. Potensi angin ini berpeluang untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
"Informasi yang saya terima sangat bagus sekali untuk membangun PLTB pembangkit listrik tenaga bayu," tuturnya.
Menurut Jokowi, investasi awal untuk PLTB memang tinggi, tetapi semakin lama biayanya kian murah. Harga listrik dari pembangkit ini kian terjangkau karena sumber energinya tidak perlu membeli. Murahnya biaya PLTB bila dibandingkan dengan PLTU ‎yang membutuhkan pasokan batubara.
"Investasi seperti ini memang awalnya tinggi tetapi semakin lama akan semakin murah dan semakin murah, misalnya suplai untuk PLTU itu setiap hari harus kita bakar yang namanya batu bara," ucapnya.
Dengan harga jual listrik dari pembangkit yang semakin terjangkau, maka konsumen listrik akan ‎mendapatkan manfaatnya. Selajutnya bila tarif listrik turun bisa meningkatkan daya saing industri.
"Itu akan memberikan sebuah kompetisi yang baik sehingga harga akan semakin turun, turunnya harga listrik kita harapkan akan memberikan sebuah daya saing terutama industri kita dengan negara lain, arahnya seperti ke sana," tandasnya.
Advertisement