Sukses

Gunung Agung Erupsi, Citilink Masih Terbangi Bali

Erupsi Gunung Agung yang terjadi Senin malam belum memberikan dampak pada penerbangan maskapai dari dan menuju Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Agung yang terjadi Senin malam belum memberikan dampak pada penerbangan maskapai dari dan menuju Bali. Saat ini penerbangan ke Pulau Dewata masih berlangsung normal.

Corporate Communication Manager Citilink, Ageng Wibowo mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan erupsi Gunung Agung.

"Masih monitor. Masih tunggu perkembangan di lapangan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Dia mengungkapkan, setelah terjadinya erupsi, penerbangan Citilink masih berjalan normal. Tidak ada penerbangan yang ditunda atau dibatalkan akibat aktivitas vulkanik gunung tersebut.

"Masih operasional secara normal. Belum ada kendala di lapangan," kata dia.

Menurut Ageng, keputusan untuk menunda atau membatalkan penerbangan juga masih menunggu notice to airmen (Notam) yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia. Namun dia berharap kondisi tetap terkendali meski adanya erupsi.

"(Menunggu Notam) Iya. Semoga terus aman," tandas dia.

2 dari 3 halaman

Bandara Masih Dibuka

Gunung Agung Bali kembali mengalami erupsi yang besar pada Senin malam ini. Erupsi yang disertai dengan kebakaran tersebut belum menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Corporate Secretary Angkasa Pura I Israwadi menjelaskan, perusahaan masih terus memantau aktivitas Gunung Agung yang kembali erupsi pada Senin malan ini. Sejauh ini Angkasa Pura I belum melakukan penutupan Bandara Ngurah Rai Bali.

"Ada erupsi, masih dipantau. Bandara masih beroperasi. Kami masih mengamati terus perkembangannya seperti apa," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin (2/7/2018).

Ia melanjutkan, arah angin saat ini ke arah barat sehingga tidak mengganggu bandara.

3 dari 3 halaman

Gunung Agung Kembali Erupsi, Ada Dentuman dan Lontaran Lava Pijar

Gunung Agung erupsi lagi. Kali ini erupsi terjadi pukul 21.04 Wita. Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan, tinggi kolom abu yang teramati ± 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik," demikian keterangan tertulis yang diterima dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Senin (2/7/2018).

Dalam laporan PVMBG, disebutkan erupsi terjadi secara strombolin dengan suara dentuman. Lontaran lava pijar teramati ke luar kawah mencapai jarak 2 kilometer.

Saat ini, Gunung Agung berada pada status Siaga atau level III. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak," sebut PVMBG.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

  • Citilink adalah salah satu perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia. Ini adalah anak perusahaan dari Garuda Indonesia.

    Citilink

  • Gunung Agung berpotensi meletus, saat ini statusnya meningkat ke Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.
    Gunung Agung berpotensi meletus, saat ini statusnya meningkat ke Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.

    Gunung Agung Meletus