Sukses

Cegah Banjir, Pemerintah Bangun Tanggul di Danau Tempe

Danau Tempe sedari dulu banyak dijadikan sebagai tempat bermukim bagi hewan air yang juga jadi bahan pangan seperti ikan gabus.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk mengelola Danau Tempe di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Pengelolaan tersebut untuk menjaga volume air agar tidak terjadi banjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sejak dahulu telah dibuat pintu air di Danau Tempe untuk menjaga pasokan volume air ke area persawahan pada saat musim kemarau.

"Tapi pada saat musim hujan akan ditutup, supaya airnya tidak membludak (dan menyebabkan banjir ke pemukiman sekitar) ungkap dia di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).

Dia pun turut mengutip sejarah, bahwa Danau Tempe sedari dulu banyak dijadikan sebagai tempat bermukim bagi hewan air yang juga jadi bahan pangan seperti ikan gabus.

Namun begitu, ia mengaku, hasil produksi ikan gabus di sana telah turun 20 persen sejak terakhir dia berkunjung ke Danau Tempe bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.

"Saya ingin meningkatkan produksi ikan. Bagaimana caranya? Menambah ruang air. Makanya kita ada pengerukan, termasuk membuat pintu supaya air ada untuk ikan-ikan," terangnya.

"Tapi menurut data ruang, hujan ini belum bisa dikendalikan. Karena kalau tidak kita tutup di musim hujan, banjirnya akan ke mana-mana karena belum punya tanggul," dia menambahkan.

 

Demi menanggulangi hal tersebut, Menteri Basuki menyatakan kini sedang dibuat modelling pembangunan tanggul di sekeliling Danau Tempe yang sepanjang 92 km. Dalam membuat tanggul, dia menekankan, harus dibuat perhitungan yang pas agar tidak mengganggu kemiringan lahan.

"Kalau 60 persennya dibikin tanggul, danau ini harus bisa kita kelola sebagai bendungan. Ini bendungan alam, yang harus bisa dikelola baik di musim hujan maupun musim kemarau," pungkas Basuki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: