Sukses

Pembelian Saham Freeport Ditargetkan Kelar Juli 2018

Saat ini tim yang ditunjuk pemerintah sedang menyelesaikan proses pembelian saham Freeport Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemar‎no menargetkan, seluruh proses pembelian saham PT Freeport Indonesia sebesar 41,64 persen hingga menjadi 51 persen selesai pada Juli 2018.

‎Rini mengatakan, saat ini tim yang ditunjuk pemerintah sedang menyelesaikan proses pembelian saham tersebut. "Lagi diselesaikan," kata Rini, di Sulawesi Selatan, seperti dikutip Selasa (3/7/2018).

Namun dia memastikan, seluruh proses pembelian saham selesai Juli 2018, termasuk pembayaran saham ke pihak yang memiliki saham. "Pokoknya target Juli harus selesai, semuanya, bayarannya semua selesai," tegas Rini.

Jika benar terealisasi, target tersebut sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski Jokowi mengaku belum mendapat laporan perkembangan proses divestasi dari Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Keuangan Sri Mulayan‎i.

‎"Menteri ESDM, Menteri BUMN, Menteri Keuangan belum lapor ke saya. Saya harapkan Juli selesai," tandas dia.

‎Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, nilai saham [Freeport ](https://www.liputan6.com/bisnis/read/3576336/jokowi-targetkan-akuisisi-saham-freeport-selesai-juli-2018?source=search "")sebesar 41,64 persen mencapai US$ 3 miliar sampai US$ 5 miliar.

Nilai tersebut gabungan antara hak partisipasi Rio Tinto yang dikonversi menjadi saham 40 persen dan sisanya milik Freepot McMorant. "Rio Tinto dan Freeport sudah sepakat untuk harga. Tidak mungkin US$ 5 miliar. Tapi diatas US$ 3 miliar," dia menandaskan.

2 dari 2 halaman

Harga Akuisisi

Sebelumnya, PT Indonesia Asahan Aumunium (Inalum) telah mendapat harga saham 41,64 persen saham PT Freeport Indonesia yang akan diakuisisi untuk menggenapi saham pemerintah menjadi 51 persen. Nilainya di atas USD 3 miliar atau sekitar lebih dari Rp 42,27 triliun (kurs Jisdor Rp 14.090 per dolar AS).

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sudah ada nilai saham 41,64 persen Freeport. Angka tersebut diyakini merupakan yang terbaik. Namun dia belum bisa menyebutkan hasil perhitungan nilai saham.

‎"Insya Allah sih harusnya urusan valuasi bisa mendapatkan angka yang terbaik. Ya, walaupun besaran angkanya (harga saham) saya belum bisa ngomong," kata Budi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

 Menurut Budi, angka tersebut akan dinegosiasikan bersama poin lain dengan Freeport. Adapun poin selain divestasi 51 persen yang dinegosiasikan adalah pembangunan fasilitas pengolahan mineral (smelter), perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dan stabilitas fiskal.

‎"Kita sedang berusaha keras karena selain angka, kan ada masalah terms and conditions yang perlu disetujui. Tapi sekarang memang sudah maju sangat jauh. Pembicaraannya sudah di tahap itu, jadi hak dan kewajiban seperti apa. Tapi memang masih ada empat hal lain yang perlu diselesaikan sama-sama," paparnya.

Budi mengungkapkan, dari empat poin negosiasi, Inalum hanya ditugaskan menuntaskan divestasi saham 51 persen. Sedangkan tiga poin ‎di luar divestasi di selesaikan pihak lain. Dalam proses negosiasi empat poin harus diselesaikan secara bersamaan.

"Jadi sekarang enggak bisa hanya divestasi selesai, tapi tiga hal lain tidak selesai. Jadi keempatnya harus selesai bersamaan dan Inalum hanya bertanggungjawab pada urusan divestasi," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: