Liputan6.com, Jakarta - Generasi milenial biasanya tak bertahan lama bekerja kantoran. Apalagi, kantor dengan peraturan ketat. Mereka adalah generasi pemikir yang tak suka dengan hal-hal kurang efisien. Tak heran, saat ini banyak dari mereka memilih menjadi pebisnis.
Generasi milenial adalah generasi serba instan yang ingin lebih bebas dalam mengekspresikan diri. Termasuk, dalam pilihan profesi. Itulah sebabnya, sulit bagi mereka bekerja dengan penentuan jam kerja. Alih-alih melihat jam kerja mereka yang singkat, ada baiknya melihat tingkat produktivitas mereka.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah riset pada American Express mengatakan, kaum milenial menilai penting jika nilai-nilai perusahaan tempat mereka bekerja sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang mereka percaya. Dengan begitu, mereka bisa lebih nyaman dan bangga saat bekerja.
Jared Buckley, seorang konsultan dan pelatih kepribadian dari Millennial Skills Coach, Amerika Serikat, mengatakan generasi milenial adalah generasi yang mudah bosan. Jika setiap hari mereka melakukan pekerjaan sama, akan bosan dan tidak akan betah di tempat kerja tersebut. Mereka justru lebih suka jika mendapat tugas-tugas baru yang lebih menantang.
Generasi milenial lebih menyukai pekerjaan yang tidak mengikat. Mereka akan memilih perusahaan yang memiliki jadwal fleksibel daripada perusahaan dengan jadwal nine-to-five. Karena dengan jadwal yang fleksibel, mereka bisa mengatur rencana bekerja mereka sendiri.
Berdasarkan riset yang dilakukan Bentley University, 77 persen Generasi Milenial percaya bahwa dengan jam kerja yang lebih fleksibel, mereka akan lebih produktif dalam bekerja.
Di Indonesia, salah satu contoh pekerjaan yang menawarkan waktu fleksibel adalah perusahaan ridesharing, seperti transportasi online. Beberapa waktu lalu, sebelum Uber bergabung dengan Grab, merilis informasi bahwa data Uber, 65 persen mitra pengemudi Uber di Indonesia mengemudi kurang dari 10 jam per minggu. Artinya, Generasi Milenial memiliki kebebasan mengatur jadwal kapan mereka mengemudi bersama Uber.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memandang inovasi di bidang teknologi menjadi salah satu faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi. Apalagi saat ini perkembangan teknologi semakin masif dan merupakan era Generasi Milenial yang sangat akrab dan haus akan perkembangan teknologi. Mereka kini menjadi market sehingga dibutuhkan penyesuaian.
“Generasi Milenial sikapnya tidak lagi seperti generasi tua seperti kita semua. Mereka tidak terlalu posesif terhadap sesuatu tetapi mereka ingin experience. Kalau mereka begitu mobile apa produk yang dibutuhkan. Hal seperti itu menurut saya agar kita tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan market,” tuturnya.
Jenis Bisnis yang Cocok untuk Milenial
Di balik pesatnya perkembangan dunia bisnis adalah teknologi. Inilah yang mendorong munculnya ide-ide bisnis baru yang kebanyakan berasal dari ide Generasi Milenial. Berikut jenis bisnis yang cocok untuk Generasi Milenial.
1. Bisnis startup
Hadirnya bisnis ini turut mengubah aktivitas sehari-hari. Bisnis jual beli, misalnya, sudah bisa dilakukan lewat media sosial. Bisnis ini ada yang bergerak di dunia produksi, pemasaran, ataupun sosial. Terlihat bisnis ini tidak terlalu profitable, namun jika ditekuni memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
2. Bisnis afiliasi
Bisnis ini adalah kerjasama antar-pemilik bisnis online dan blogger untuk membantu memasarkan barang yang dijual online shop. Orang-orang yang bekerja di dunia internet, seperti blogger, vlogger, ataupun youtuber, biasanya memanfaatkan afiliasi untuk mendapatkan uang.
Advertisement
3. Kafe
Kafe dulunya hanya dikunjungi sebagai tempat makan semata. Kini, kafe sudah menjadi tempat nongkrong hits anak muda. Karena bisnis ini sangat ketat, maka pemilik kafe harus pintar menyediakan kebutuhan kaum milenial. Jika mampu memadukan citarasa makanan, konsep, dan fasilitas, bisnis kafe akan membuahkan hasil memuaskan.
4. Bisnis fotografi
Dengan modal yang minim, bisa menggeluti bisnis ini. Hanya bermodalkan kamera, bisa meraup keuntungan yang tidak sedikit. Apalagi, saat ini, makin banyak orang yang ingin mengabadikan setiap momentum secara visual berupa gambar yang menakjubkan.
5. Bisnis online
Bisnis ini paling digemari Kaum Milenial. Dari tahun ke tahun, jumlah pemilik bisnis online semakin bertambah. Persaingan di bisnis online ini sangat ketat, jadi jika ingin menggelutinya harus mampu mengamati kebutuhan pasar lebih dulu sebelum akhirnya resmi terjun ke dunia bisnis.
6. Trading
Trading di Indonesia memang belum banyak dilirik milenial. Padahal trading seperti Binary Options, salah satu cara mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, dapat dijadikan profesi menjanjikan. Trading hanya membutuhkan keterampilan, jaringan internet, dan gadget, menjadi pilihan tepat yang dapat dicoba para milenial.
Advertisement
7. Restoran
Bisnis ini patut dilirik Kaum Milenial. Karena itu harus menawarkan sesuatu yang berbeda. Bisa berupa makanan, konsep, pelayanan, maupun fasilitas.
Intinya, apapun bisnis yang akan dipilih nanti, tanpa hadirnya teknologi tak akan bergerak cepat. Agar bisnis berkembang dan mendatangkan keuntungan maksimal, sebaiknya memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Entah itu untuk menciptakan inovasi, memperbaiki produksi, hingga pemasaran dari bisnis.
Sumber : www.wormtraders.com