Sukses

Pembangunan Bengkel GMF di Batam Bakal Rampung Tahun Ini

Proses pembangunan bengkel akan didukung oleh manajemen di Batam.

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) menargetkan pembangunan bengkel di Batam rampung pada tahun ini. Perseroan bekerja sama dengan pemerintah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan juga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam  pembangunan bengkel tersebut.

"Untuk rencana bangun bengkel di Batam, kita sekarang sedang merampungkan business plan dengan partner kita dan juga dibantu pemerintah. Kemenperin akan kolaborasi dengan kemenkeu untuk memberikan kita allowance seperti tax holiday. Kemudian kemenko maritim juga akan membantu," ujar Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto di Jakarta, Selasa (03/7/2018).  di Jakarta, Selasa (03/7/2018).

Selain itu, Iwan juga menambahkan proses pembangunan bengkel akan didukung oleh manajemen di Batam.

"Otoritas Batam juga memberikan kemudahan karena ini supaya menarik buat partner kita tapi kalau nggak ada intensifnya nggak menarik," ujarnya.

Iwan menuturkan hal tersebut agar Indonesia tidak tertinggal atau kalah cepat dengan negara-negara tetangga.

"Karena kita tahu Thailand sudah mau bikin aviation park, Malaysia juga sudah ada, nah Indonesia sendiri harus punya itu," tutur dia.

Oleh karena itu, Iwan menargetkan agar rencana pembangunan bengkel di Batam bisa segera terealisasi tahun ini. "Kita usahakan tahun ini, saat ini sedangdibantu pemerintah untuk mmberikan beberapa allowance," ungkapnya

Untuk saat ini saja, Iwan menuturkan bahwa bengkel atau hanggar perseroan untuk wilayah CGK sebanyak 4 hanggar.

"Total hanggar GMF secara nasional untuk CGK kita ada 4 ya. Tahun ini dimulai Batam satu hanggar lagi, mudah-mudahan bisa dimulai. Di Surabaya kerja sama dengan Merpati satu hanggar," tutur dia.

Untuk nilai investasi yang akan diperoleh perseroan, Iwan saat ini mengatakan belum bisa memastikanya terlebih dahulu dikarenakan masih menunggu penilaian (appraisal).

"Jadi memang saya belum bisa pastikan nilainya karena masih akan mau di-appraisal. Tapi kira-kira dari GMF nggak lebih dari 40 persenlah, selebihnya partner kita," tandas dia.

2 dari 2 halaman

GMF AeroAsia Incar Pendapatan USD 5 Juta dari Pusat Pelatihan

Manajemen PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) menargetkan perolehan pendapatan dari kerja sama divisi training dengan Airbus sebesar  USD 5 juta. Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk, Iwan Joeniarto menyampaikan hal itu dalam dalam acara media gathering Selasa (3/7/2018) di Jakarta.

Iwan menambahkan, saat ini perseroan juga tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur lainnya. Adapun salah satu dengan China.

"Yang sudah terimplementasi Airbus, tapi untuk yang sifatnya MoU sudah ada beberapa. Contohnya di China ada Wuxi Original Mechanical & Electrical Co., Ltd  (OMEC), tapi tetap mereka lihat juga ada enggak pemesanan pesawat OMEC di Indonesia tapi mereka sudah MoU sudah ancang-ancang untuk kerja sama dengan kita," tutur dia di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Kerja sama terkait dengan Airbus Training Center ini, kata Iwan menjadikan perseroan sebagai pusat pelatihan perawatan pesawat milik Airbus untuk tipe Airbus A320 CEO dan A320 NEO. 

"Airbus juga sepakat untuk menambahkan cakupan pelatihan untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330 serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training,"kata dia.

Iwan berharap kerja sama lima tahun ke depan dengan Airbus ini bisa meluas untuk kebutuhan bisnis lainnya.

"Untuk 5 tahun ke depan memang kita targetkan khusus training itu bisa lebih dari USD 5 juta.  Ke depannya, kita mengharapkan bukan hanya training saja tapi fasilitas-fasilitas yang lain bisa di approve oleh Airbus. Jadi Airbus sendiri merasakan bahwa kerja sama ini win-win solution," ujar dia.

 

Video Terkini